Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 20:00 WIB | Rabu, 28 Desember 2016

Presiden Dorong Pembangunan Kawasan Ekonomi di NTT

Presiden Joko Widodo saat melakukan sosialisasi program pemberian makanan tambahan di Puskesmas Silawan yang terletak di Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, hari Rabu (28/12). (Foto-foto: BPMI Setpres)

BELU, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong pembangunan kawasan ekonomi di Nusa Tenggara Timur (NTT) saat meresmikan pos lintas batas negara (PLBN) Motaain di Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, NTT, hari Rabu (28/12).

Perhatian khusus yang diberikan pemerintah pada wilayah perbatasan di Indonesia tak hanya pada pembangunan fisik saja, namun juga mencakup perbaikan kondisi perekonomian wilayah setempat.

Pemerintah juga bertekad pada tahun 2017 mendatang untuk mulai membangun wilayah perbatasan tersebut menjadi sebuah kawasan ekonomi yang pada akhirnya dapat menggerakkan roda perekonomian masyarakat setempat.

"Ini bukan urusan pos, saya juga minta ini menjadi sebuah kawasan ekonomi. Jadi tahun ini saya minta diselesaikan urusan pasar tradisional untuk masyarakat nantinya. Nantinya di Motaain ini juga akan menjadi kawasan ekonomi, menjadi titik pertumbuhan baru bagi NTT," kata Presiden Jokowi.

Ketersedian Air

Guna mewujudkan hal tersebut, Presiden menyadari bahwa kunci utama bagi perkembangan NTT ialah adanya ketersediaan air. Maka itu pemerintah juga membangun sejumlah waduk di NTT untuk mengatasi permasalahan ketersediaan air tersebut.

"Tadi omong-omong dengan Bupati Belu masih mau nambah lagi waduknya. Waduh, waduknya ini sudah 49 untuk seluruh Indonesia. Di NTT ada 7, ini mau nambah lagi. Tapi memang kuncinya ada di situ. Kuncinya air, tidak ada yang lain. Kalau air ada, NTT akan hijau dan pertaniannya bagus. NTT saya kira mempunyai potensi untuk pengembangan itu," kata Presiden.

Presiden Jokowi meyakini, bukan tidak mungkin dalam dua tahun ke depan, perekonomian wilayah perbatasan NTT akan terus berkembang. Selain itu ia juga yakin bahwa produk-produk setempat dapat menembus pasar ekspor, utamanya kepada negara-negara tetangga.

"Nanti dua tahun lagi kita lihat apa yang terjadi di sini. Saya yakin akan banyak produk-produk kita yang akan bisa diekspor ke negara tetangga karena hampir semua produk kita punya daya kompetitif yang baik, harganya lebih murah," kata Presiden.

Memberikan Kebanggaan pada Masyarakat

Selain meresmikan PLBN Motaain, Presiden dan Ibu Iriana meninjau PLBN Motamasin yang berada di Kabupaten Malaka, Provinsi NTT. Presiden menjelaskan bahwa kini pembangunan dimulai dari pinggir, dari desa dan akan terus dilakukan.

"Dan kita lihat memang daerah-daerah perbatasan sudah seperti ini sekarang, di Entikong, Motaain, Motamasin. Sekarang silakan dibandingkan dengan negara tetangga, kita lebih baik," ujar Presiden.

Selain lebih baik kualitas bangunannya, PLBN dengan bangunan yang baru ini memberikan rasa bangga kepada masyarakat di sekitar PLBN.  "Rakyat menjadi sangat bangga terhadap daerahnya, terhadap negaranya," kata Presiden.

Seperti juga PLBN lainnya, Presiden meminta agar PLBN Motamasin juga menjadi pusat kegiatan ekonomi masyarakat dengan membangun pasar tradisional.

"Pasar tradisional, penting untuk rakyat, untuk perputaran uang yan lebih banyak, untuk pergerakan ekonomi yang lebih baik, perbatasan penting sekali," ujar Presiden.

Turut menyertai Presiden dan Ibu Iriana, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Dalam Negeri selaku Ketua Badan Nasional Pengelola Perbatasan Tjahjo Kumolo, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Kesehatan Nila Moeloek dan Gubernur NTT Frans Lebu Raya. (Setpres)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home