Loading...
DUNIA
Penulis: Prasasta Widiadi 10:50 WIB | Selasa, 31 Mei 2016

Presiden Filipina akan Naikkan Anggaran Militer dan Kepolisian

Ilustrasi: Presiden Filipina, Rodrigo Duterte saat masih menjalani kampanye Pemilihan Presiden. (Foto: aljazeera.com).

 DAVAO, SATUHARAPAN.COM – Presiden Filipina,  Rodrigo Duterte, mengemukakan dalam waktu dekat akan menaikkan anggaran militer yang akan dibutuhkan membangun divisi militer dan kepolisian untuk menjaga keamanan dan stabilitas negara kepulauan tersebut.

“Saya  membutuhkan lebih dari 3.000 polisi lagi. Saya punya rincian tugas yang harus mereka lakukan,” kata Duterte dalam sebuah konferensi pers di Hotel Elena, Davao, Filipina, hari Minggu (29/5) dan diberitakan Manila Bulletin.

“3.000 polisi dibutuhkan, karena mereka akan melakukan upaya  ekstra dalam  melawan kriminalitas, dan  keamanan negara,” Duterte menambahkan.

Duterte menolak  mengungkapkan operasi militer yang akan dilaksanakan antara kepolisian dan Tentara Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.

“Saya harus meningkatkan jumlah personel Angkatan Bersenjata Filipina (Armed Forces Philippines/ AFP) dan jumlah personel PNP (Police National Philippines/ Kepolisian Filipina),” kata presiden berusia 71 tahun tersebut.

Duterte  menggarisbawahi bahwa penambahan anggaran untuk  AFP dan PNP tidak dimaksudkan untuk memusuhi bangsa lain.  “Ini ada hubungannya dengan keamanan bangsa,” kata Duterte.

Duterte mengakui bahwa Filipina saat ini berada dalam keadaan berperang melawan mafia narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba). Dia mengaku telah diberi informasi dari pihak intelejen saat ini dia mendapat  pemberitahuan tentang berbagai operasi yang dilakukan penumpasan mafia narkoba di Filipina.

“Saya senang saat saya kampanye dahulu, saya melihat banyak polisi yang berhasil melakukan pemberantasan sarang narkoba, sehingga nantinya mereka tidak harus menunggu bekerja saat hari pelantikan saya,” kata Duterte.

Duterte mengaku  lebih suka memiliki sedikit lembaga penegak hukum namun memiliki banyak personel yang tidak kenal lelah bekerja untuk menyerap anggaran, yang  disertai dengan hasil.

Duterte juga berjanji bahwa ia masih harus melakukan pemberantasan ke markas kelompok ekstremis  Abu Sayyaf. Dia  menolak  membocorkan  rencana mengepung kelompok  ekstremis yang  telah memancung kepala seorang sandera asal Kanada, John Ridsdell.  (mb.com).

 

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home