Loading...
INDONESIA
Penulis: Endang Saputra 12:08 WIB | Rabu, 12 Oktober 2016

Presiden Hadir Dalam OTT Kemenhub ini Peristiwa Luar Biasa

Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon. (Foto: Dok.satuharapan.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menilai kehadiran Presiden Joko Widodo atau Jokowi  pada Operasi tangkap tangan (OTT) dan penggeledahan di kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada hari Selasa (11/10) sore peristiwa yang luar biasa.

Namun, kata Fadli  peristiwa OTT yang dilakukan oleh sejumlah aparat kepolisian berseragam hanya ditemukan uang belasan juta rupiah.

“Sehingga kehadirannya (presiden Jokowi,) itu membuat orang gagal fokus,” kata Fadli Zon di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, hari Selasa (11/10).

Politisi Partai Gerindra itu menilai gagal fokus dimaksud menjadikan orang bertanya, apakah turun tangannya presiden dalam rangka menutupi isu tertentu.

“Menurut saya, langkah tersebut hanyalah pencitraan semata. Kalau penghapusan pungli mesti dilakukan dengan roadmap matang,” kata dia.

Meski semua orang memastikan bakal setuju terhadap penghapusan pungli, kata Fadli, namun tidak perlu melibatkan seorang presiden. Penghapusan terhadap tindakan pungli mesti dilakukan dengan cara sistemik.

“Tetapi bukan dengan cara serabutan. Kita ingin menghapuskan pungli itu secara sistemik, tidak perlu melibatkan presiden,” kata dia.

“Jadi kalau mau perang terhadap pungli ini apa roadmapnya, jangan serabutan. Mau kemana ini arahnya, kita setuju semangat penghapusan pungli tapi jangan pencitraan”.

Kepolisian Republik Indonesia melakukan operasi tangkap tangan (OTT) dan penggeledahan di kantor Kementerian Perhubungan, hari Selasa (11/10). Dalam OTT tersebut ditemukan uang Rp 34 juta dan rekening tabungan senilai Rp 1 miliar.

“Barang buktinya puluhan juta rupiah, tapi kalau diakumulasi dengan uang lainnya, jumlahnya mencapai miliaran rupiah. Ini sudah lama terjadi," kata Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian di kantor Kemenhub, hari Selasa (11/10).

Tito mengatakan operasi tangkap tangan dan penggeledahan di kantor Kementerian Perhubungan karena dugaan tindakan pungutan liar di dua lantai.

“Kami periksa lantai 6 dan 12, karena terkait pungli, Presiden Joko Widodo juga datang kemari," kata Tito di Kemenhub, hari Selasa (11/10).                                             

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home