Presiden Perintahkan Cabut Izin Perusahaan Pembakar Hutan
BANJARBARU, SATUHARAPAN.COM - Presiden RI Joko Widodo memerintahkan pencabutan izin perusahaan atau korporasi yang sengaja dan terbukti melakukan pembakaran kawasan hutan untuk pembukaan lahan baru.
"Saya sudah tegas perintahkan pencabutan izin perusahaan yang sengaja dan terbukti membakar hutan maupun lahan," ujarnya di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, hari Rabu (23/9).
Kehadiran Presiden di Banjarbaru dalam rangka melihat secara langsung kebakaran lahan dan meninjau titik api di kawasan Guntung Damar, Kelurahan Guntung Payung, Landasan Ulin.
Ia mengatakan penindakan tegas terhadap perusahaan yang sengaja membakar hutan sudah sepatutnya dilakukan karena perbuatan mereka menimbulkan dampak besar.
Ia menyebutkan dampak besar yang dirasakan langsung masyarakat yakni kabut asap sehingga mengganggu aktivitas masyarakat dan menghambat roda perekonomian.
"Kerugian yang ditimbulkan sangat besar dan hitungannya bukan lagi miliaran tapi sudah triliunan sehingga wajar disikapi secara serius dengan sanksi berat," ucap kepala negara.
Ditekankan, pihaknya juga sudah menginstruksikan kapolri menindak pelaku pembakaran hutan dan lahan baik perusahaan maupun perorangan dengan sanksi berat.
Ia mengatakan jajaran kepolisian sudah menetapkan tujuh pimpinan atau pengelola perusahaan yang diduga melakukan pembakaran kawasan hutan untuk pembukaan lahan baru.
"Kementerian LH dan Kehutanan juga sudah saya minta membekukan atau mencabut izin konsesi jika mereka tidak menjaga hutan dan lahan agar terhindari dari kebakaran," katanya menegaskan.
Selain meninjau titik api di Guntung Damar, presiden juga melihat lokasi kebakaran lahan dan semak di Jalan Ahmad Yani Km 17 Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar.
Presiden didampingi ibu negara Iriana diagendakan mengikuti malam takbiran menyambut Idul Adha 1436 Hijriah di Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin, Rabu malam.
Kemudian Kamis (24/9) pagi shalat Id di Masjid Al Karomah pusat Kota Martapura, Kabupaten Banjar dan meninjau Kebun Raya di perkantoran Pemprov Kalsel di Banjarbaru.
Kepala negara didampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Selain itu, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei juga mendampingi presiden. (Ant)
Penasihat Senior Presiden Korsel Mengundurkan Diri Masal
SEOUL, SATUHARAPAN.COM - Para penasihat senior Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, termasuk kepala...