Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Sotyati 15:31 WIB | Kamis, 27 Maret 2014

Presiden Resmikan Enam Proyek Bandar Udara

Bandara Internasional Kualanamu, Medan, Sumatera Utara. (Foto: Antara/Septianda Perdana)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Kamis (27/3) ini diagendakan meresmikan enam proyek pembangunan dan pengembangan bandar udara yang dilakukan terpusat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara.

Siaran pers Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan yang diterima di Jakarta, Kamis, menyebutkan proyek yang bersifat pembangunan adalah proyek pembangunan Bandara Internasional Kualanamu Deli Serdang, Bandara Muara Bungo Jambi, Bandara Pekon Serai Lampung Barat, dan Bandara Pagar Alam Sumatera Selatan.

Siaran pers itu juga menyebutkan proyek yang bersifat pengembangan, yakni pengembangan Terminal Baru Bandara Internasional Raja Haji Fisabilillah Tanjung Pinang dan pengembangan Terminal Baru Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.

Kemenhub menyatakan, pembangunan dan pengembangan bandara di Indonesia memiliki arti strategis apalagi setelah mengetahui jumlah penumpang yang menggunakan moda transportasi udara terus meningkat.

Data dari Kemenhub menyebutkan jumlah penumpang meningkat dari 68,34 juta penumpang pada 2011 menjadi 81,35 juta penumpang pada 2012, dan 85,17 juta penumpang pada 2013.

Sejalan dengan meningkatnya pergerakan manusia, barang, dan jasa, Kemenhub dan semua pihak terkait terus membangun dan mengembangkan infrastruktur bandara, untuk menunjang konektivitas pelaksanaan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia di semua koridor di Tanah Air.

Pembangunan Bandara Internasional Kualanamu telah melalui proses panjang, sempat terhenti akibat krisis moneter pada 1997. Pembangunan dilanjutkan kembali pada 2007 dan baru selesai akhir 2013.

Proyek pembangunan Bandar Udara Internasional Kualanamu menghabiskan biaya sebesar Rp 5,59 triliun terdiri atas Anggaran Kementerian Perhubungan (APBN) Rp 3,39 triliun dan bersumber dari PT Angkasa Pura II (Persero) Rp 2,2 triliun.

Sementara pengembangan terminal baru Bandara Internasional Raja Haji Fisabilillah dimulai pada 2011 hingga 2013, dan biaya pengembangan bersumber dari PT Angkasa Pura II dengan total anggaran Rp 97 miliar.

Pengembangan terminal baru Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II dimulai pada 2011 hingga 2012 dengan menghabiskan total biaya Rp 214 miliar yang bersumber dari PT Angkasa Pura II.

Sedangkan pembangunan Bandara Muara Bungo Jambi dimulai pada 2007 dan selesai 2013 dengan biaya sebesar Rp 225,14 miliar yang bersumber dari APBN dan sebesar Rp 142,4 miliar dari APBD.

Pembangunan Bandara Pekon Serai Lampung Barat dilakukan bersama-sama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dengan menghabiskan biaya APBN dan APBD sebesar Rp 95,86 miliar.

Terakhir, pembangunan Bandara Pagar Alam Sumatera Selatan berlangsung sejak 2007 hingga 2013, dengan biaya pembangunan Bandar Udara Pagar Alam ini bersumber dari APBN sebesar Rp 108,5 miliar dan APBD sebesar Rp 217,9 miliar. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home