Presiden Ukraina: Pengusaha Rusia Tawarkan Dukungan, Termasuk Roman Abramovich
Rusia larang media wawancarai Presiden Ukraina, dan sedang menyelidiki media yang pernah mewawancarai Volodimir Zelenskyy.
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengatakan bahwa Ukraina telah menerima tawaran dukungan dari pengusaha Rusia dan bahwa Kiev akan memberikan perlindungan kepada siapa saja yang mendukung perjuangan negaranya melawan Moskow.
Selama wawancara dengan wartawan Rusia, Zelenskyy mengatakan dia telah menerima sinyal dukungan dari pengusaha Rusia, termasuk Roman Abramovich.
Pemimpin Ukraina itu mengatakan para pengusaha telah mengatakan kepadanya bahwa mereka ingin "melakukan sesuatu" dan "membantu entah bagaimana" untuk mengurangi eskalasi serangan militer Rusia yang telah berlangsung selama sebulan di Ukraina.
“Beberapa mengatakan bahwa mereka siap membantu membangun kembali negara setelah perang,” kata Zelenskyy dalam wawancara yang dilakukan oleh wartawan dari beberapa media independen Rusia, hari Minggu (27/3).
Negara-negara Barat termasuk Amerika Serikat dan Uni Eropa telah memberlakukan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina, termasuk menempatkan oligarki dan individu lain yang dekat dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, dalam daftar sanksi.
Abramovich termasuk di antara orang-orang yang terdaftar di bawah sanksi baru yang diadopsi oleh Uni Eropa pekan lalu.
Zelenskyy mengatakan bahwa beberapa bisnis Rusia telah menawarkan dukungan dengan harapan dikecualikan dari hukuman sebagai imbalannya.
Dia juga mengatakan bahwa Ukraina siap membantu pengusaha Rusia yang membantu perang Kiev melawan pasukan Rusia. “Kami siap memberi mereka keamanan dan kemudian memberikan pekerjaan dan pengembangan bisnis mereka,” kata Zelenskyy.
Abramovich, 55 tahun, yang membeli klub sepak bola Chelsea pada 2003, membantah klaim bahwa dia membelinya atas perintah Putin, untuk memperluas pengaruh Rusia di luar negeri pada awal 2000-an.
Dilarang Wawancarai Presiden Ukraina
Sementara itu, pengawas komunikasi Rusia mengatakan kepada media Rusia pada hari Minggu (27/3) untuk tidak melaporkan wawancara yang dilakukan dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, dan mengatakan telah memulai penyelidikan ke outlet yang telah mewawancarai pemimpin Ukraina itu.
Dalam sebuah pernyataan singkat yang didistribusikan oleh pengawas di media sosial dan diposting di situs webnya, dikatakan bahwa sejumlah outlet Rusia telah melakukan wawancara dengan Zelenskyy.
“Roskomnadzor memperingatkan media Rusia tentang perlunya menahan diri untuk tidak mempublikasikan wawancara ini,” katanya. Namun tidak memberikan alasan untuk peringatannya.
Jaksa Rusia mengatakan pendapat hukum akan dibuat atas pernyataan yang dibuat dalam wawancara dan legalitas penerbitan wawancara. Zelenskyy telah berbicara dengan beberapa publikasi Rusia.
Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari dalam apa yang oleh Presiden Vladimir Putin disebut sebagai "operasi khusus" untuk mendemiliterisasi dan "denazifikasi" Ukraina. (AFP/Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Petugas KPK Sidak Rutan Gunakan Detektor Sinyal Ponsel
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar inspeksi mendadak di...