Loading...
INSPIRASI
Penulis: Yoel M Indrasmoro 01:00 WIB | Sabtu, 17 Januari 2015

Pribadi Mahatahu

Muliakanlah Allah dengan tubuh kita!
Kudus (foto: istimewa)

SATUHARAPAN.COM – ”TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku,” (Mzm. 139:1). Demikianlah seruan Daud. Dalam mazmurnya, Daud memperkenalkan Allah sebagai pribadi yang mengenal manusia, mengetahui pikiran manusia, bahkan sebelum manusia bicara (Mzm. 139:2-4).

Tak hanya Daud yang mengakui, Natanael pun menyadari bahwa Yesus—Allah yang menjadi manusia—sungguh mengenalnya (Yoh. 1. 48). Kalau sudah begini, apa yang harus kita lakukan? Tak ada jalan lain: hidup kudus.

Arti kudus di sini, pertama dan terutama, ialah khusus. Kita adalah orang-orang yang dikhususkan oleh Allah dan untuk Allah. Karena itu, hidup kudus dalam pengertian suci sejatinya merupakan keniscayaan. Jika tidak hidup suci malah aneh. Hidup kudus merupakan keniscayaan karena kita memang telah ”dibeli dan harganya telah lunas dibayar” (1Kor. 6:20).

Sekali lagi, hidup kudus bukanlah hal yang luar biasa. Hidup kudus merupakan hal yang biasa-biasa saja karena kita telah ditebus Tuhan dan menjadi milik Tuhan. Dan itu terjadi kala nama kita pertama kali disebut di gereja! Kapan? Kala kita menerima baptis anak, mengaku percaya, atau menerima baptis dewasa. Itulah saat Tuhan memanggil kita, mengundang kita untuk menjadi miliknya, menjadi hamba-Nya.

Kalau sudah begini, maka pantaslah kita mengikuti nasihat Paulus agar tak bercacat pada hari Tuhan kita Yesus Kristus. Itu berarti: ”Muliakanlah Allah dengan tubuh kita!”

 

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home