Loading...
EKONOMI
Penulis: Martha Lusiana 19:49 WIB | Kamis, 07 Mei 2015

Program JARING, Komitmen Nyata OJK untuk Kemaritiman

Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D. Hadad (tengah), Kepala Eksekutif Pengawasan Perbankan OJK Nelson Tampubolon (kedua kiri), Deputi Komisioner Pengawasan Bank Irwan Lubis (kedua kanan), Deputi Komisioner Manajemen Strategis OJK Joni Swastanto (kiri), dan Direktur Pengaturan, Penelitian dan Pengembangan Yusman (kanan) saat peluncuran program JARING, di Kantor OJK, Gedung Soemitro Djojohadikusumo, Jakarta Pusat, Kamis (7/5). (Foto: Martha Lusiana)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meluncurkan program Jangkau, Sinergi, dan Guideline (JARING) dengan menggandeng industri perbankan, lembaga pembiayaan, perusahaan asuransi, dan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) guna meningkatkan pembiayaan dalam sektor kemaritiman, kelautan dan perikanan.

Deputi Komisioner Pengawasan Bank OJK, Irwan Lubis, mengatakan, JARING merupakan rangkaian kontribusi OJK dalam program nawacita yang diusung pemerintah Presiden Joko Widodo untuk membangun kemandirian ekonomi di sektor tersebut.

Program ini menurut Irwan telah dirintis sejak November 2014, dimulai dengan focus group discussion terkait potensi sektor kemaritiman dan indentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada sehingga program yang dicanangkan dapat memberikan kontribusi ekonomi nasional.

Program JARING ini diluncurkan dalam bentuk buku pedoman yang berisi informasi mengenai bisnis di sektor kemaritiman dalam upaya peningkatan pembiayaan oleh para pelaku usaha.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D. Hadad, menjelaskan bahwa sektor kemaritiman ini sangat luas, mulai dari nelayan hingga pembelian kapal besar. Namun, ada hal penting yang perlu dilakukan, yakni pemberian informasi yang memadai bagi pengusaha dan perbankan tentang seluk-beluk usaha kemaritiman.

Ia mengungkaplan bahwa informasi yang dibukukan dalam buku JARING bisa dimanfaatkan oleh pengusaha dan perbankan mengenai Landing model (model-model pembiayaan) yang tersedia bagi para pengusaha dan prospek usaha yang bisa dimanfaatkan oleh perbankan, seperti peta risiko, value chain bisnis, dan skim pembiayaan.

“Buku JARING ini (merupakan) pegangan bagi siapa pun yang ingin mengetahui area-area dalam bidang kemaritiman yang bisa dibiayai dan dimanfaatkan oleh para pelaku kegiatan usaha,”  ujar Muliaman saat peluncuran program JARING di kantor OJK, Gedung Soemitro Djojohadikusumo, Jakarta Pusat, Kamis (7/5) siang.

Target utama program JARING adalah peningkatan pembiayaan sektor kemaritiman dan perluasan akses masyarakat terhadap sektor jasa keuangan (SJK). Selain itu diharapkan pula dapat mendorong pemahaman pelaku SJK terhadap bisnis kemaritiman yang lebih baik, sekaligus memperbaiki tingkat kesejahteraan nelayan dan pelaku usaha mikro dan kecil, dengan meningkatnya pendapatan per kapita, menambah jumlah lapangan pekerjaan, serta pertumbuhan ekonomi nasional.

Selain memberikan informasi melalui buku JARING, langkah lain yang dilakukan adalah menyediakan regulasi yang kondusif bagi pembiayaan SJK dan berbagai sosialisasi guna mencapai sasaran jangka pendek program ini, yakni tercapainya lebih dari 50 persen pembiayaan sektor kemaritiman, kelautan, dan perikanan pada 2015.

Sementara itu, seperti yang dipaparkan dalam siaran pers, sasaran jangka menengah-panjang mulai 2016 adalah mendorong peningkatan pembiayaan SJK secara bertahap, melalui perluasan pembiayaan ke seluruh sektor maritim, mencakup jasa kelautan, transportasi laut, bangunan kelautan, industri maritim, wisata bahari, dan energi dan sumber daya mineral.

Kemampuan sumber daya manusia (SDM) juga menjadi sasaran program ini bagi Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB), nelayan, dan SJK melalui pelatihan bersertifikat yang diselenggarakan OJK Institute, juga program edukasi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang produk dan jasa SJK.

Untuk mewujudkan hal tersebut, terdapat delapan bank pelopor pembiayaan, yang merupakan Bank Partner Program JARING, yairu Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, Bank Danamon, Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN), Bank Permata, Bank Bukopin, dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulselbar.

Selain dari sektor perbankan, komitmen meningkatan pembiayaan sektor ini juga diberikan oleh industri keuangan non bank (INKB) melalui Konsorsium Perusahaan Pembiayaan, Asuransi Jiwa, Asuransi Umum, dan Penjaminan.

Peluncuran buku JARING juga akan dilakukan di Desa Boddia, Takalar, Sulawesi Selatan, pada 11 Mei mendatang. Dalam acara itu, rencananya akan hadir Wapres Jusuf Kalla, Mentei Kelautan dan Perikanan, Ketua Kadin, Menteri Perhubungan, Gubernur Sulawesi Selatan, beserta industri perbankan dan industri non bank.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home