Program Sterilisasi India Berujung Bencana
CHHATTISGARH, SATUHARAPAN.COM - Program sterilisasi di pusat kesehatan yang dikelola Pemerintah India di Negara Bagian Chhattisgarh berujung bencana, delapan perempuan meninggal hari Selasa (11/11) ketika menjalani operasi.
Sementara 38 perempuan lainnya dirawat di rumah sakit, dokter menyatakan mereka dalam kondisi serius.
Operasi tubektomi (pengikatan saluran telur perempuan) diselenggarakan hari Sabtu (8/11) di Pendari, sebuah desa di Distrik Bilaspur.
Pejabat kesehatan membantah telah terjadi kelalaian, namun penduduk desa menuduh operasi dilakukan terburu-buru.
Penduduk desa mengatakan 83 perempuan dioperasi hanya dalam waktu enam jam dan dikerjakan oleh satu dokter dan asistennya. Pejabat Kesehatan Bilaspur RK Bhange mengatakan kepada BBC Hindi penyebab kematian perempuan itu akan diketahui setelah laporan forensik.
Pemerintah negara bagian telah memerintahkan penyelidikan atas insiden tersebut.
“Kami telah membentuk sebuah komite untuk menyelidiki insiden tersebut. Kami akan mengambil tindakan tegas terhadap semua pihak yang terbukti bersalah, namun pemerintah terus berkonsentrasi memberikan perawatan medis yang tepat untuk perempuan,” kata Menteri Kesehatan Negara Bagian Chhattisgarh Amar Agrawal.
“Ini bukan pertam kali program sterilisasi berujung bencana di India,” tambah Agrawal.
Pada Januari 2012, tiga orang ditangkap di Bihar karena mengoperasi 53 perempuan dalam waktu dua jam. Mereka melakukan operasi di ruang terbuka dan tanpa menggunakan anastesi.
Terdapat dugaan perempuan dari keluarga miskin di India sering dibayar untuk mengikuti program sterilisasi.
Pemerintah India khawatir meningkatnya populasi penduduk India, yang diperkirakan melebihi populasi penduduk Tiongkok pada tahun 2030.
Pemerintah India telah mempromosikan keluarga berencana selama beberapa dekade, yang berusaha meyakinkan masyarakat India untuk memiliki keluarga kecil.
Program Sterilisasi di India diselenggarakan dengan metode vasektomi massal atau tubektomi, dan pemerintah negara bagian telah menawarkan insentif untuk pasangan yang bersedia melakukan sterilisasi.
Kampanye Sterilisasi India diselenggarakan besar-besaran pada tahun 1970-an, namun kampanye dihentikan setelah muncul keluhan dari ribuan perempuan dan laki-laki dipaksa menjalani operasi. (bbc.com)
.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Tanda-tanda Kelelahan dan Stres di Tempat Kerja
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Stres berkepanjangan sering kali didapati di tempat kerja yang menyebabka...