Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 02:02 WIB | Sabtu, 07 Februari 2015

Ratu Yordania Rania Ikuti Pawai Mengenang Pilot yang Dibakar

Ratu Rania saat di kediaman keluarga Moaz al-Kassasbeh di Karak Yordania, Kamis (5/2). (Foto: reuters.com)

AMMAN, SATUHARAPAN.COM - Ratu Rania bergabung dengan ribuan orang yang berkumpul setelah shalat siang di ibu kota negara Yordania, Jumat (6/2), untuk menyatakan solidaritas mereka terhadap pilot Yordania yang dibunuh oleh kelompok Negara Islam (IS). 

Dengan mengenakan pakaian hitam serta selendang kotak-kotak berwarna merah dan putih di bahunya, Ratu Rania bergabung dengan massa yang berjalan kaki dari masjid Al-Husseini ke Taman Palem, yang jauhnya sekitar satu kilometer. 

Ratu isteri Raja Abdullah II itu tidak menyampaikan pidato pada pawai tersebut. 

Adapun massa yang berjalan melantunkan "Kita semua Moaz," mengacu kepada pilot bernama Moaz al-Kassasbeh, serta "Kita semua warga Yordania."

Poster-poster juga diacung-acungkan tinggi, bertuliskan "Ya untuk hukuman. Ya untuk pengentasan terorisme."

Pada Kamis, pasangan kerajaan itu mendatangi keluarga Kassasbeh untuk menyampaikan rasa duka cita mereka. Keluarga sang pilot itu sendiri telah meminta pemerintah untuk "menghancurkan" para pejihad. 

Kassasbeh ditawan oleh IS pada Desember lalu setelah pesawat tempur F-16 yang diterbangannya jatuh di Suriah saat menjalankan misi koalisi pimpinan Amerika Serikat untuk menyerang kelompok garis keras Suni itu.

Kematian Kassasbeh menimbulkan kesedihan dan kemarahan yang mendalam di Yordania. 

Pada November, Ratu Rania --yang kelahiran Palestina-- meminta bantuan serangan udara pimpinan AS terhadap IS, dengan mengatakan bahwa masa depan Timur Tengah dan Islam sedang dipertaruhkan. 

"Sikap diam kita merupakan hadiah terbesar bagi IS, yang telah menguasai banyak wilayah di Irak dan Suriah," katanya dalam sebuah pertemuan puncak media di Abu Dhabi. "Kita terlibat dalam keberhasilan mereka."

Ia mengatakan pertempuran berlangsung jauh di luar medan pertempuran serta antara kalangan moderat dan garis keras di seluruh dunia. 

"Untuk menang juga tergantung pada kemampuan kita untuk menguasai medan pertempuran filosofi karena jantung serangan ini adalah sebuah ideologi," ujarnya. (AFP


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home