Loading...
RELIGI
Penulis: Prasasta Widiadi 12:04 WIB | Rabu, 02 November 2016

Reformasi Miliki Semangat Menyatukan Gereja, Bukan Perpecahan

Suasana misa bersama peringatan Reformasi Gereja 1517 di sebuah katedral di Lund, Swedia. (Foto: oikoumene.org)

LUND, SATUHARAPAN.COM –  Sekretaris Jenderal Lutheran World Federation (LWF), Martin Junge mendesak umat Katolik dan Kristen Lutheran untuk menjauh dari masa lalu yang dibayangi konflik dan perpecahan, dan bergabung menjadi satu dalam persekutuan.

“Umat Katolik dan Lutheran sebaiknya menjauh dari masa lalu. Sebaliknya mengingatkan untuk berjalan dalam semangat  persekutuan,” kata Martin Junge dalam misa bersama perayaan hari reformasi gereja, hari Senin (31/10) di sebuah katedral di Lund, Swedia.

“Kita adalah salah satu baptisan. Ini adalah alasan mengapa kita di sini pada peringatan bersama ini, untuk menemukan kembali siapa kita di dalam Kristus,” kata Junge, seperti diberitakan oikoumene.org, hari Selasa (1/11).

Persekutuan diselenggarakan dengan tema “From Conflict to Communion – Together in Hope” atau “Dari Konflik ke Komuni – Bersama Meraih Harapan.” 

Peringatan Katolik-Lutheran tersebut merupakan peringatan kali pertama reformasi di tingkat global, setelah 50 tahun dialog internasional antara Gereja Katolik dan LWF.

“Pada perjalanan ini, saling pengertian dan kepercayaan telah tumbuh,” kata uskup dari Evangelical Lutheran Church in Jordan atau Gereja Lutheran Injili di Yordania, Uskup Munib Younan.  

Dalam acara tersebut tepuk tangan jemaat menandai momen penting penandatanganan pernyataan bersama Paus Fransiskus dan Uskup Younan untuk memperdalam persekutuan dan kesaksian Katolik dan Lutheran  untuk keadilan.

“Sementara masa lalu tidak bisa diubah, apa yang diingat dan bagaimana hal itu dikenang dapat diubah,” demikian salah satu kutipan dari pernyataan bersama tersebut.

“Kami berdoa untuk penyembuhan luka dan kenangan yang kami alami satu sama lain. Kami dengan tegas menolak segala kebencian dan kekerasan, dulu dan sekarang, terutama yang dinyatakan dalam nama agama,” demikian salah satu kutipan dari pernyataan bersama tersebut.

Pihak panitia penyelenggara mengatakan kemajuan Katolik dan Lutheran tidak dapat disembunyikan lagi dibandingkan hubungan ekumenis organisasi-organisasi yang dinaunginya.

“Acara ini ditujukan bagi seluruh keluarga ekumenis. Acara ini merupakan salah satu cara untuk menunjukan bahwa ada banyak cara yang dapat ditunjukkan untuk  menginspirasi orang lain," kata Sekretaris Jenderal World Council of Churches (WCC) atau Dewan Gereja Dunia, Olav Fykse Tveit.  

Dia memuji peringatan bersama sebagai contoh tanggung jawab bersama antara berbagai gereja. Sementara itu Direktur Komisi Faith and Order WCC, Odair Pedroso Mateus, menunjukkan perlunya untuk memperdalam dialog antargereja tentang pembagian di masa lalu karena saat ini terdapat kebutuhan untuk sama-sama merespons, untuk bertumbuh bersama, dan menjadi saksi untuk dunia.

“Dalam konteks yang lebih luas ini, peringatan bersama Reformasi itu sendiri sebuah langkah besar ke atas," kata Mateus.

Paus Fransiskus berpartisipasi dalam acara tersebut, bersama presiden dan sekretaris jenderal LWF, Uskup Munib Younan dan Pendeta Martin Junge.

Sekitar 500 jemaat memenuhi katedral tersebut, di katedral tersebut mereka mendengar khotbah bersama yang dibawakan dalam bahasa Spanyol oleh Paus Fransiskus dan Sekjen LWF.

“Sebagai umat Katolik dan Lutheran, kami telah melakukan perjalanan umum rekonsiliasi," kata Paus Fransiskus.

“Sekarang, dalam konteks peringatan Reformasi 1517, kami memiliki kesempatan baru untuk melewati jalan yang sama,” kata dia. 

Paus menegaskan umat Katolik dan Lutheran tidak harus menyerah dengan adanya pemisahan dan seolah ada jarak di antara keduanya.

Sebaliknya, kata dia, ada kesempatan untuk memperbaiki saat kritis dari sejarah Katolik dan Lutheran, dengan mengesampingkan kontroversi dan perbedaan pendapat yang sering menghalangi umat Katolik dan Lutheran untuk saling memahami.  

"Dengan rasa syukur kita mengakui bahwa reformasi membantu memberikan sentralitas yang lebih besar untuk Kitab Suci dalam kehidupan gereja,” kata Paus Fransiskus.

Layanan di Katedral Lund diikuti oleh sebuah acara publik di  Malmo Arena. Di tempat tersebut Paus Fransiskus dan Uskup Younan menanggapi kesaksian dari organisasi dari Lutheran dan Katolik yang melakukan advokasi untuk keadilan sosial, isu-isu iklim di Burundi, Kolombia, India, Sudan Selatan dan Suriah. Pada acara tersebut, LWF World Service dan lembaga Katolik, Caritas Internationalis menandatangani deklarasi yang berisi niat memperkuat kerja sama kemanusiaan dari dua organisasi. (oikoumene.org)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home