Remy Sylado Luncurkan Novel Baru
BANDUNG, SATUHARAPAN.COM – Seniman dan budayawan Remy Sylado meluncurkan novel Perempuan Bernama Arjuna 2 dengan konsep unik filsafat dalam fiksi.
"Novel ini barangkali tak menunjukkan sesuatu yang mendalam. Namun, sebagaimana slogan yang tertera dalam sampul depan buku, ini filsafat dalam fiksi," Remy Sylado saat peluncuran Perempuan Bernama Arjuna 2 di Gedung Indonesia Menggugat (GIM), Jalan Perintis Kemerdekaan Bandung, Selasa (15/7).
Dia menjelaskan, Perempuan Bernama Arjuna 2 bukanlah bacaan ringan. Namun, dengan menuliskannya sebagai kisah fiksi, kesulitan dalam memahami filsafat akan teratasi. "Mengubah hal yang sulit menjadi mudah, itu merupakan langkah bijaksana," katanya.
Mengambil judul Perempuan Bernama Arjuna, Remy menambahkan, novel itu merupakan sinologi dalam fiksi dan nantinya akan hadir seri ketiganya.
Novel Perempuan Bernama Arjuna 2 itu sendiri merupakan kelanjutan dari novel pertama. Novel kedua kali ini membahas seputar keberadaan Kota Bandung dan pengaruh budaya China.
"Sinologi (pengetahuan bahasa dan budaya China, Red), dalam novel ini, mendapatkan porsi dominan karena ilmu-ilmu China memang sudah lama masuk ke bumi Nusantara," katanya.
Di Jawa Barat, kata Remy pemakaian istilah Ci, seperti Cicadas, Ciroyom, Cimahi, Cilaki, Cihampelas, menjadi petunjuk sejarah yang jelas China masuk ke Nusantara.
"Novel ini sangat baik untuk menambah vitamin pemikiran sejarah dan merangsang gairah pengetahuan budaya nasional. Isinya seputar potret kehidupan Parijs van Java (sebutan Bandung, Red) serta berbagai pembauran budaya lokal dengan China di masa lalu," kata Remy.
Peluncuran novel itu, menurut Pais Mansyur dari Redaksi Nuansa, ditandai dengan tumpengan sekaligus berbuka puasa bersama dan memperingati ulang tahun ke-69 Remy.
Ia mengatakan sosok Remy Sylado adalah sosok penulis Indonesia yang harus dihormati dan dihargai karena karya-karyanya terutama dalam bidang ilmiah dan fiksi. "Novelnya mengutamakan isi dengan mengulas pemikiran para filsuf dunia. Remy mengulas lebih dari 150 filsuf dunia. Ini novel yang berbobot untuk pencerahan manusia Indonesia," Pais Mansyur menambahkan. (Ant)
Dunia Dalam Krisis Polusi Plastik, Tapi Perundingan Perjanji...
BUSAN, KOREA SELATAN, SATUHARAPAN.COM-Negara-negara di dunia menyelesaikan perundingan perjanjian ak...