Loading...
RELIGI
Penulis: Bayu Probo 17:21 WIB | Selasa, 02 Februari 2016

Rencana Barack Obama Kunjungi Masjid di AS Disambut Baik

Ilustrasi: Michelle Obama (kiri), K.H Mohammad Ali Mustofa Yakub (tengah), dan Barrack Obama (kanan) saat berjalan mengelilingi Masjid Istiqlal, Jakarta pada 2010. (Foto: Associated Press).

BALTIMORE ,SATUHARAPAN.COM – Umat Muslim menyambut pengumuman bahwa Presiden Amerika Serikat Barack Obama akan melakukan kunjungan resmi pertamanya ke masjid Amerika.

Pada tahun akhir kepresidenannya, pemimpin AS akan mengunjungi Masyarakat Islam Baltimore (ISB) pada Rabu (3/2), menurut Gedung Putih.

“Kami di ISB merasa terhormat untuk menyambut Presiden Obama di tempat kami,” kata Presiden ISB Maqbool Patel kepada Al Jazeera.

“ISB adalah salah satu organisasi terbesar di negara ini, dan ribuan keluarga berafiliasi dengan Islamic Centre ini.”

Pada hari Sabtu, seorang staf Gedung Putih mengatakan kunjungan ini adalah untuk “merayakan kontribusi Muslim Amerika untuk bangsa kita dan menegaskan kembali pentingnya kebebasan beragama sebagai cara hidup kita.

“Presiden akan mengadakan berdiskusi dengan anggota masyarakat dan memberikan komentar. Di sana ia akan mengulangi pentingnya tetap setia pada nilai-nilai inti kami—menyambut ramah sesama warga AS, menentang kefanatikan, menolak ketidakpedulian, dan melindungi tradisi bangsa kita tentang kebebasan beragama.”

Kunjungan itu dilakukan di tengah meningkatnya jumlah kejahatan kebencian terhadap anggota minoritas Muslim Amerika, yang sekitar 3,3 juta orang—atau satu persen dari total penduduk.

“Masjid ini sekitar lima menit dari rumah orangtua saya, jadi itu adalah kehormatan ganda,” Zainab Chaudry, perwakilan Maryland untuk Dewan Hubungan Amerika (CAIR), mengatakan kepada Al Jazeera.

“Kami sangat senang bahwa Obama akan mewujudkan rencana yang sudah lama ditunggu-tunggu ini.”

Kejahatan Kebencian Meningkat

Sebuah studi oleh CAIR, lembaga advokasi dan hak-hak sipil kelompok Muslim AS, mengatakan jumlah insiden yang menargetkan masjid di Amerika mencapai rekor pada 2015, termasuk pelecehan dan intimidasi.

“Banyak organisasi, termasuk kita, telah menyerukan Obama untuk mengunjungi masjid, khusus untuk mengatasi sentimen anti-Muslim yang kita lihat baru-baru ini,” kata Chaudry, yang lahir dan dibesarkan di Baltimore, kota berpenduduk lebih dari 600.000 orang dari yang ia perkirakan 10 persen adalah Muslim.

“Kunjungannya telah menjadi subjek dari banyak percakapan di meja makan,” kata Chaudry. “Komunitas Muslim lokal sangat bersemangat.”

Namun, sejak pengumuman itu, muncul laporan yang menuduh bahwa masjid yang dipilih adalah yang “radikal” dan secara politik terkait dengan Ikhwanul Muslimin.

“Pertemuan itu memang diharapkan,” kata Chaudry. “Ada fanatisme anti-Muslim dan orang-orang yang membuat klaim negatif itu memiliki kepentingan dalam menghancurkan sebuah peristiwa penting.”

Zak Nur, seorang Baltimore asli berumur 27 tahun, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa ISB dipandang sebagai tempat perlindungan.

“Menebak karakter komunitas Baltimore Muslim adalah tugas yang sangat sulit dan sulit karena terdiri dari mualaf dan Muslim imigran yang mewakili puluhan negara, yang semuanya mempraktikkan agama dalam berbagai tingkat religiusitas,” katanya.

“Karena itu, ISB yang merupakan salah satu lembaga Islam tertua di Maryland, telah disediakan sebagai tempat yang aman dan pada tingkat yang sangat dasar, pusat komunitas.”

Dia menambahkan bahwa rencana kunjungan Obama merupakan inklusi, dan merupakan langkah positif.

“Kunjungan ini merupakan simbol tradisi kaya inklusivitas dalam cerita Amerika, meskipun iklim politik polarisasi yang kita rasakan saat ini,” katanya.

“Daripada marah karena Obama tidak juga mengunjungi sebuah masjid Amerika, saya lebih marah pad ide bahwa mengunjungi sebuah masjid Amerika harus menjadi kontroversial.”

Selain menyediakan tempat untuk doa, ISB menyediakan kelas tentang mengakses aman internet, kursus bahasa Arab dan Urdu.

ISB juga mempunyai acara penggalangan dana bagi siswa yang merencanakan perjalanan ke Mekkah (Arab Saudi) untuk Umrah, ziarah Islam. Pada acara Thanksgiving, pusat Islam ini menyelenggarakan acara makan malam, lengkap dengan ayam kalkun dan kentang tumbuk.

Masjid ini juga sempat terkenal pada 2014. Masjid itu ditampilkan dalam acara populer Amerika yang mendokumentasikan kisah Adnan Syed, seorang remaja yang dituduh membunuh mantan pacarnya.

Ibrahim Hooper, juga dari anggota CAIR, mengatakan: “Kami senang bahwa Obama akan ke masjid Amerika. Kami telah mendoakannya bertahun-tahun lalu.

“Perlu waktu sampai titik ini dalam masa kepresidenannya. Mungkin itu karena peningkatan luar biasa dalam sentimen anti-Muslim di masyarakat kita. Dan, akhirnya dia menanggapi permintaan.”

Baca juga:


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home