Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 20:57 WIB | Kamis, 05 November 2015

Ronald/Melati Kalah Karena Kehilangan Pola Permainan

Ilustrasi: Melati Daeva Oktavianti (kiri) dan Ronald Alexander (kanan) dalam sebuah kejuaraan. (Foto: Humas PBSI).

JEONJU, SATUHARAPAN.COM - Pelatih ganda campuran bulu tangkis Indonesia Enroe Suryanto mengatakan tumbangnya pasangan pebulu tangkis Indonesia, Ronald Alexander dan Melati Daeva Oktavianti di Babak II Jeonju Korea Masters (Korea Selatan Teruka) 2015 karena kehilangan pola permainan atas pasangan tuan rumah.

“Di set kedua, Ronald/Melati memang kehilangan pola permainan, sampai tertinggal 5-16. Mereka juga tidak bisa keluar dari tekanan,” kata Enroe setelah menyaksikan anak buahnya kalah dari pasangan Korea Selatan (Korse) Kim Duk Young/ Go Ah Ra dengan 19-21 dan 15-21, hari Kamis (5/11) di  Jeonju Indoor Badminton Court, Jeonju, Korea Selatan.

“Saat berhasil menyusul, mereka (Ronald/Melati, Red) malah kehilangan pola permainannya dan kembali ketinggalan lagi,” kata Enroe.

Ronald dan Melati sebetulnya menguasai laga di set pertama dengan selalu memimpi perolehan angka, sekarang mereka bahkan unggul jauh 10-6 di set pertama. Namun Kim/Go terus mengejar satu demi satu poin hingga akhirnya menyamakan kedudukan 16-16. Kim/Go yang terus menekan, akhirnya merebut set pertama dari Ronald/Melati.

Di set kedua, mereka bermain anti klimaks. Mereka tertinggal jauh 5-16. Saat kelihatannya sulit untuk mengejar angka lawan, Ronald/Melati justru bangkit dan mendekat hingga kedudukan menjadi 14-16. Hal ini sempat membuat Kim/Go panik hingga jatuh bangun mengejar bola pengembalian Ronald/Melati.

Sayang, Kim/Go yang kembali bermain agresif dan mendahului bola-bola depan hingga menyulitkan pergerakan Ronald/Melati. Angka pun terus bertambah untuk pasangan Korea, dan akhirnya mereka sukses merebut tiket perempat final.

“Ronald/Melati sudah menerapkan strategi permainan yang tepat di set pertama. Mereka bisa memegang kendali di reli-reli. Namun saat keadaan genting di kedudukan 19-19, Ronald/Melati jadi terburu-buru, hal ini menyebabkan lawan malah balik memegang kendali permainan reli dan ini membahayakan Ronald/Melati,” papar Enroe.  

Nasib sial juga dialami pasangan Indonesia lainnya, Alfian Eko Prasetya/Anissa Saufika, dan Hafiz Faisal/Shela Devi Aulia.

Di turnamen yang digelar di Jeonju Indoor Badminton Court, Jeonju tersebut, Alfian/ Anissa takluk atas Yugo Kobayashi/Yuki Fukushima 21-19, 13-21, dan 12-21.  Sementara Hafiz Faisal/Shela Devi Aulia ditaklukkan unggulan kelima, Shin Baek Cheol/Chae Yoo Jung (Korea), 14-21, 21-17, dan 15-21.

 Harapan Tunggal Putra

Setelah hasil buruk yang diterima Indonesia di nomor ganda campuran, di nomor tunggal putra Indonesia boleh berbangga karena berhasil meloloskan Jonatan Christie ke perempat final. Pada hari Kamis (5/11) Jonatan menang atas Hashiru Shimono asal Jepang dengan 19-21, 21-12, dan 21-9.

Setelah pertandingan, Jonatan menceritakan di set pertama dia berada di bawah tekanan lawan, tapi saat di set kedua dia mulai menemukan rasa percaya diri dan dapat membaca permainan pebulu tangkis asal Jepang tersebut, sehingga Jonatan dapat memenangkan laga dengan 21-12.

Pada set ketiga dia tidak menemukan kesulitan sehingga dapat memenangkan set penentuan dengan 21-9.

“Selain itu karena cuaca di sini dingin, rasanya otot kaki saya masih berat, berbeda dengan kemarin dimana saya bermain dua kali dan di pertandingan kedua, mainnya lebih enak karena sudah lebih panas,” beber Jonatan tentang penampilannya,” kata Jonatan. (badmintonindonesia.org).

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home