Loading...
EKONOMI
Penulis: Martahan Lumban Gaol 18:37 WIB | Selasa, 10 Maret 2015

Rupiah Melemah, Kepercayaan Publik pada Jokowi Hilang

Seorang petugas menghitung uang dolar Amerika Serikat yang akan ditukar uang rupiah. (Foto: Dok. satuharapan.com/Dedy Istanto)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Anggota Komisi XI DPR Ecky Awal Mucharam mengatakan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang menyentuh Rp 13.000 membuktikan hilangnya kepercayaan publik kepada Presiden Joko Widodo.

“Rupiah sentuh Rp 13.000 tidak hanya dipengaruhi kondisi ekonomi dunia seperti pertumbuhan ekonomi AS yang membaik maupun kebijakan-kebijakan The Fed. Tapi membuktikan hilangnya kepercayaan pada Jokowi yang gagal memenuhi harapan publik secara umum maupun pasar secara khusus,” kata Ecky dalam siaran pers yang diterima satuharapan.com, di Jakarta, Selasa (10/3).

Menururt Ecky, selama semester pertama pemerintahan berjalan, tidak ada kebijakan ekonomi Jokowi yang mendorong pengurangan defisit transaksi berjalan. Justru Jokowi membuat kegaduhan dan blunder politik yang membuat investor dan pasar ragu.

Terpuruknya nilai rupiah pada dolar dan mata uang negara ekonomi kuat lainnya akan memberatkan perekonomian Indonesia, baik pemerintah maupun sektor swasta. Besarnya utang dalam valas baik pemerintah maupun swasta yang jatuh tempo pada 2015 membuat kebutuhan valas bertambah. Hal itu diperparah dengan utang valas yang tidak dilindungi nilai hedging.

“Utang swasta kita mencapai kisaran 170 miliar dolar AS dan pemerintah 130 miliar dolar AS. Bisa dibayangkan kebutuhan valas untuk cicilan pokok dan bunganya. Kondisi rupiah yang terus turun akan berpengaruh pada realisasi dari asumsi makro kita, baik pengaruh langsung maupun tidak langsung,” kata Ecky.

Hal paling bahaya melihat kondisi ini menurut dia adalah tidak tercapainya target penerimaan pajak karena adanya penurunan aktivitas ekonomi dan kenaikan harga barang-barang modal, serta bahan baku impor yang berpengaruh dan penurunan keuntungan perusahan wajib pajak.

“Sudah saatnya Jokowi menunjukkan kemampuannya mengelola negara dan pemerintahan. Persoalan ekonomi, sosial, dan politik tidak bisa diselesaikan dengan blusukan dan pencitraan,” kata Ecky.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home