Loading...
EKONOMI
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 19:39 WIB | Senin, 31 Agustus 2015

Rupiah Senin Sore Melemah Menjadi Rp 14.031

Ilustrasi. Perajin mempersiapkan bahan baku kedelai impor sebelum diolah menjadi tahu di salah satu usaha produksi tahu, desa Seutui, Banda Aceh, Rabu (26/8). Dampak melemahnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar AS yang memicu naiknya harga kedelai impor dari Rp 6.800 menjadi Rp 7.500 perkilo, perajin tahu di daerah itu terpaksa mengurangi ukuran tahu untuk menjaga kestabilan harga. (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin (31/8) sore melemah 49 poin menjadi Rp 14.031 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp 13.982 per dolar AS.

Analis PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong di Jakarta, hari Senin mengatakan bahwa nilai tukar rupiah kembali bergerak melemah terhadap dolar AS menjelang akan dirilisya beberapa data ekonomi Indonesia periode Agustus 2015 oleh Badan Pusat Statistik.

"Investor sedang `wait and see` mengantisipasi data inflasi besok (1/9), di tengah situasi itu investor uang cenderung melepas sebagian aset rupiahnya, diharapkan inflasi masih dalam posisi rendah sehingga dapat menopang nilai tukar domestik," katanya.

Ia juga mengharapkan bahwa data ekonomi domestik lainnya yang juga akan dirilis pada pertengahan September ini mencatatkan perbaikan untuk kinerja ekspor-impor.

Dari eksternal, lanjut dia, dolar AS masih tertopang oleh proyeksi data penggajian non pertanian atau "non farm payrolls" (NFP) yang meningkat, data itu sedianya akan dirilis pada akhir pekan ini. Jika data NFP itu meningkat maka dolar AS berpotensi melanjutkan penguatannya kembali terhadap rupiah.

Namun, menurut dia, dolar AS juga masih rentan terhadap koreksi menyusul adanya saran dari Presiden Fed Atlanta Dennis Lockhart agar The Fed mempertimbangkan untuk menaikkan suku bunganya ditengah kondisi perekonomian global yang masih melambat.

Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada menambahkan bahwa nilai tukar rupiah bergerak konsolidasi menjelang akan dirilisnya data-data ekonomi dalam negeri pada awal September besok (1/9).

"Laju rupiah bisa berbalik menguat terhadap dolar AS jika data ekonomi domestik yang dirilis menunjukan hasil positif, salah satunya inflasi yang rendah," katanya.

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Senin (31/8) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah menjadi Rp 14.027 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 14.011 per dolar AS. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home