Loading...
EKONOMI
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 17:28 WIB | Senin, 09 Desember 2013

Rupiah Sore Menguat Tipis Menjadi Rp 11.979

Foto: dok

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Senin sore bergerak menguat sebesar 15 poin menjadi Rp 11.979 dibanding posisi sebelumnya (6/12) Rp 11.994 per dolar AS.

"Nilai tukar rupiah menguat pada awal pekan ini namun cenderung terbatas karena pelaku pasar uang juga masih `wait and see` terhadap kebijakan ekonomi pemerintah Indonesia," ujar Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Senin (9/12).

Menurut dia, laju mata uang dolar AS itu tertahan oleh masih positifnya nilai tukar euro setelah pertemuan bank sentral eropa (ECB) yang merumuskan kebijakan untuk situasi ekonomi ke depannya agar tidak menurun.


Ia menambahkan Bank Indonesia (BI) juga diperkirakan masih melakukan intervensi di pasar uang domestik sehingga rupiah stabil dengan kecenderungan menguat meski dalam kisaran yang sempit.

Sementara itu, Analis Monex Investindo Futures, Zulfirman Basir mengatakan bahwa data ekonomi China yang mengalami pertumbuhan menjadi sentimen positif, diharapkan kondisi itu dapat memberi sentimen yang baik bagi perekonomian Indonesia.

"Itu dapat memberikan sentimen positif mengingat perbaikan ekonomi China dapat menimbulkan harapan akan membaiknya kondisi neraca perdagangan Indonesia. China merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia," kata dia.

Meski demikian, lanjut dia, rupiah masih khawatir dengan potensi pengurangan stimulus bank sentral AS (the Fed) dalam waktu dekat setelah publikasi data tenaga kerja AS yang membaik.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Senin ini, tercatat mata uang rupiah menguat menjadi Rp 11.956 dibanding sebelumnya (6/12) di posisi Rp 11.960 per dolar AS.

IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin menguat sebesar 33,55 poin seiring dengan bursa saham di kawasan Asia.

IHSG BEI ditutup naik sebesar 33,55 poin atau 0,80 persen ke posisi 4.214,34. Sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 8,80 poin (1,26 persen) ke level 699,82.

Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa bursa saham Asia yang berada di dalam area positif mendorong pelaku pasar saham domestik masuk pasar sehingga IHSG BEI terangkat.

"Sentimennya cenderung mengikuti pergerakan bursa eksternal, penguatan indeks BEI juga masih cenderung terbatas," kata dia.

Menurut dia, secara teknikal harga saham-saham di BEI juga cukup menarik sehingga IHSG mengalami penguatan pada awal pekan ini.

Analis HD Capital, Yuganur Wijanarko menambahkan meski IHSG BEI mengalami penguatan namun perlu diwaspadai juga bahwa beberapa faktor negatif seperti tren rupiah yang masih melemah.

"Saran kami jangan mengejar `rally` penguatan, pelaku pasar dapat melakukan transaksi jangka pendek untuk mengambil posisi," kata dia.

Ia merekomendasikan beberapa saham yang dapat diperhatikan pada perdagangan besok (Selasa, 10/12) diantaranya, Telekomunikasi Indonesia (TLKM), London Sumatra (LSIP), Waskita Karya (WSKT), dan Media Nusantara Citra (MNCN).

Transaksi perdagangan saham di BEI tercatat sebanyak 106.266 kali dengan volume mencapai 3,25 miliar lembar saham senilai Rp3,81 triliun. Efek yang naik sebanyak 128 saham, 108 saham melemah, dan sebanyak 114 saham tidak bergerak harganya. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home