Loading...
EKONOMI
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 19:57 WIB | Jumat, 27 Desember 2013

Rupiah Terus Melemah, Jumat Ditutup Rp 12.274

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat sore berlanjut melemah 73 poin menjadi Rp 12.274, dibanding sebelumnya di posisi Rp 12.201 per dolar AS.

Analis Pasar Uang Bank Himpunan Saudara, Ruly Nova di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa perlambatan ekonomi domestik masih menjadi perhatian utama pelaku pasar uang, pertumbuhan ekonomi domestik tahun ini diperkirakan sebesar 5,7 persen atau menurun dari ekspektasi sebelumnya yang sebesar 6,5 persen.

Dari eksternal, lanjut dia, data ekonomi Amerika Serikat yang semakin baik membuat permintaan pasar terhadap dolar AS semakin kuat.

"Kombinasi penguatan ekonomi AS, ditambah proyeksi perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia membuat posisi rupiah terhadap dolar semakin tertekan," ujarnya.

Ia mengharapkan Undang-undang mengenai larangan ekspor mineral mentah dapat memberi sentimen positif bagi perekonomian domestik sehingga imbasnya akan ke penguatan rupiah.

"Meski akan mengurangi volume ekspor kita, namun diperkirakan hanya jangka pendek, karena undang-undang itu menyangkut nilai tambah bagi Indonesia. Jadi, diharapkan akan mendongkrak rupiah juga untuk jangka panjangnya," kata dia.

Ruly memperkirakan bahwa hingga akhir tahun 2013 rupiah akan bergerak di kisaran Rp 12.300-Rp 12.400 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat ini, tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp 12.260 dibanding sebelumnya (24/12) di posisi Rp 12.215 per dolar AS.

IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat ditutup naik ke posisi 4.212 poin seiring dengan kondisi pasar yang sedang dalam tren "oversold".

IHSG BEI ditutup naik sebesar 10,15 poin atau 0,24 persen ke posisi 4.212,98. Sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 0,29 poin (0,04 persen) ke level 701,48.

Analis HD Capital Yuganur Wijanarko di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa kondisi indeks BEI yang masih dalam keadaan "oversold" mengangkat IHSG di atas tingkat psikologis 4.200 poin.

"Meski demikian, penguatan indeks BEI masih jauh dari harapan untuk terus menguat lebih tinggi menyusul beberapa pelaku pasar saham mengambil posisi konservatif," kata dia.

Ia merekomendasikan beberapa saham yang dapat diperhatikan pada awal pekan depan (Senin, 30/12) di antaranya, Jasa Marga (JSMR), Express Transindo Utama (TAXI), MNC Investama (BHIT), Bank Mandiri (BMRI).

Sementara itu, Analis Sinarmas Sekuritas, Tessa Mulia memperkirakan bahwa pada perdagangan Senin (30/12), secara teknikal indeks BEI akan bergerak menguat di tingkat 4.200-4.250 poin.

Sentimen dalam negeri, lanjut dia, Senin (30/12) yang merupakan hari terakhir perdagangan bursa 2013 dapat memicu aksi "window dressing" bagi para investor dalam mengakumulasi saham.

Ia memaparkan saham yang dapat diperhatikan yakni Mayora (MYOR), Astra International (ASII), Surya Citra Media (SCMA), Supra Boga Lestari (RANC).

Transaksi perdagangan saham di BEI tercatat sebanyak 82.201 kali dengan volume mencapai 6,84 miliar lembar saham senilai Rp9,41 triliun.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 63,69 poin (0,27 persen) ke tingkat 23.243,24, indeks Nikkei-225 naik 4,50 poin (0,03 persen) ke tingkat 16.178,94 dan Straits Times menguat 15,40 poin (0,49 persen) ke posisi 3.149,76. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home