Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 11:07 WIB | Selasa, 15 Februari 2022

Rusia Gunakan Tentara Bayaran untuk Mata-mata di Ukraina

Prajurit Ukraina mensurvei daerah dampak dari peluru yang mendarat dekat dengan posisi mereka pada malam hari di garis depan di luar Popasna, wilayah Luhansk, Ukraina timur, Senin, 14 Februari 2022.(Foto: AP Photo/Vadim Ghirda)

KIEV, SATUHARAPAN.COM-Tentara bayaran Rusia yang memiliki hubungan dengan mata-mata Moskow telah meningkatkan kehadiran mereka di Ukraina dalam beberapa pekan terakhir, memicu ketakutan di antara beberapa anggota NATO bahwa Rusia dapat mencoba merekayasa dalih untuk invasi, kata tiga sumber senior keamanan Barat.

Mereka mengatakan kekhawatiran telah menguat dalam beberapa pekan terakhir bahwa serangan Rusia ke Ukraina dapat didahului oleh perang informasi, dan serangan dunia maya terhadap infrastruktur penting Ukraina seperti jaringan listrik dan gas.

Rusia juga dapat menggunakan tentara bayaran untuk menabur perselisihan dan melumpuhkan Ukraina melalui pembunuhan yang ditargetkan dan penggunaan persenjataan khusus, kata sumber tersebut.

Amerika Serikat memperingatkan lagi pada hari Minggu (13/2) bahwa Rusia dapat melakukan operasi "bendera palsu" di dalam Ukraina untuk membenarkan invasi.

“Kemungkinan tentara bayaran Rusia, di bawah arahan negara Rusia, akan terlibat dalam setiap permusuhan di Ukraina, berpotensi menjadi dalih untuk invasi,” kata salah satu sumber keamanan Barat, yang berbicara dengan syarat anonim.

Sumber itu mengatakan, tentara bayaran dikerahkan dari perusahaan militer swasta Rusia (PMC) yang memiliki hubungan dekat dengan Federal Security Service (FSB), penerus utama KGB era Soviet, dan badan intelijen militer GRU.

Di antara mereka yang dikerahkan dalam beberapa pekan terakhir adalah mantan perwira GRU yang juga bekerja di kelompok tentara bayaran Wagner. Mantan perwira itu telah pergi ke Donetsk, salah satu dari dua wilayah di Ukraina timur yang dikendalikan oleh separatis pro Rusia sejak 2014, kata sumber tersebut.

Reuters tidak dapat memastikan apa yang ditugaskan kepada mantan perwira, yang identitasnya tidak disebutkan, juga tidak dapat menghubungi Grup Wagner untuk memberikan komentar.

Kremlin mengatakan kepada Reuters pada hari Senin (14/2) bahwa Rusia tidak memperkuat kehadirannya di wilayah Ukraina dan bahwa pasukan Rusia tidak pernah hadir di sana dan tidak sekarang.

Kementerian Pertahanan Rusia menolak berkomentar ketika ditanya secara tertulis pada hari Jumat tentang tuduhan Barat.

Kelompok tentara bayaran Rusia telah memasok senjata, personel operasi khusus yang berpengalaman, dan pelatihan militer untuk milisi pro Rusia di Ukraina timur, kata sumber tersebut.

Sumber itu juga mengatakan bahwa beberapa operasi kelompok tentara bayaran Wagner telah ditempatkan di perbatasan Ukraina setelah pelatihan di pangkalan GRU dekat kota Krasnodar, Rusia selatan.

Kelompok tentara bayaran Rusia lainnya yang terkait dengan FSB dan GRU juga telah meningkatkan aktivitas mereka di Ukraina sejak awal tahun, kata sumber tersebut.

AS telah menyatakan kekhawatiran bahwa Rusia dapat menggunakan tentara bayaran, pasukan operasi khusus dan teknik perang zona abu-abu lainnya untuk mendelegitimasi Kiev sebelum invasi, beberapa pejabat AS.

Juru bicara Pentagon, John Kirby, yang mengatakan awal bulan ini bahwa Rusia berusaha mengarang dalih untuk invasi.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Wagner dan kelompok swasta lainnya tidak mewakili negara Rusia atau dibayar olehnya, meskipun ia mengatakan mereka memiliki hak untuk beroperasi asalkan mereka tidak melanggar hukum Rusia.

Uni Eropa memberlakukan sanksi terhadap Wagner tahun lalu, menuduhnya memicu kekerasan, menjarah sumber daya alam dan mengacaukan negara-negara di seluruh dunia.

Rusia membantah berencana untuk mencaplok bagian lain dari Ukraina dan Putin mengatakan Barat menabur histeria dalam upaya kasar untuk memikat Rusia ke dalam perang setelah mengabaikan kekhawatiran Kremlin tentang perluasan NATO setelah Perang Dingin. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home