Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 10:42 WIB | Minggu, 14 Mei 2023

Rusia Tuduh Ukraina Serang dengan Rudal Jelajah Jarak Jauh

Pasukan Ukraina terus maju dalam pertempuran di kota Bakhmut. Jerman akan kirim bantuan senjata dalam jumlah besar.
Anggota pasukan Rusia memindahkan puing-puing bangunan rumah sakit yang hancur, menurut Kementerian Pertahanan Rusia, oleh serangan Rudal Ukraina selama konflik Rusia-Ukraina, di pemukiman Novoaidar, wilayah Luhansk. (Foto: dok. Reuters)

MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian pertahanan Rusia mengatakan pada hari Sabtu (13/5) bahwa pesawat Ukraina telah menyerang dua lokasi industri di kota Luhansk, wilayah Ukraina timur yang dikuasai Rusia, dengan rudal jelajah jarak jauh Storm Shadow yang dipasok oleh Inggris.

Reuters tidak dapat memverifikasi laporan medan perang. Inggris pada hari Kamis (11/5) menjadi negara pertama yang mengatakan telah mulai memasok Kiev dengan rudal jelajah jarak jauh, yang akan memungkinkannya untuk menyerang pasukan Rusia dan wilayah jauh di belakang garis depan saat mempersiapkan serangan balasan besar.

Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace, mengatakan rudal dapat digunakan di dalam wilayah Ukraina, menyiratkan bahwa dia telah menerima jaminan dari Kiev bahwa mereka tidak akan digunakan untuk menyerang sasaran di dalam perbatasan Rusia yang diterima secara internasional.

Kementerian Rusia mengatakan Rudal telah menghantam pabrik yang memproduksi polimer dan pabrik pengolahan daging di Luhansk pada hari Jumat.

“Rudal udara-ke-udara Storm Shadow yang dipasok ke rezim Kiev oleh Inggris digunakan untuk serangan itu, bertentangan dengan pernyataan London bahwa senjata ini tidak akan digunakan terhadap sasaran sipil,” kata kementerian itu.

Ia juga mengatakan Rusia telah menjatuhkan dua pesawat tempur Ukraina, Su-24 dan MiG-29, yang telah meluncurkan rudal.

Dalam buletin terbarunya, kementerian itu juga mengatakan pasukan Rusia telah menguasai blok lain di kota timur Bakhmut, yang coba direbut Moskow selama lebih dari 10 bulan dalam pertempuran artileri attritional. “Unit Pasukan Lintas Udara memberikan dukungan kepada unit penyerang dan menembaki musuh di sayap,” katanya.

Kementerian itu sering menggunakan istilah "unit penyerangan" untuk menunjukkan tentara bayaranb swasta Wagner, yang telah mempelopori penyerangan terhadap Bakhmut dengan banyak korban jiwa.

Pasukan Ukraina Bergeak Maju di Kota Bakhmut

Seorang komandan senior militer Ukraina mengatakan pada Sabtu bahwa pasukan Kiev bergerak maju di sepanjang garis depan melawan pasukan Rusia di dekat kota timur Bakhmut. “Tentara kami bergerak maju di beberapa area depan, dan musuh kehilangan peralatan dan tenaga,” kata Komandan pasukan darat Ukraina, Oleksandr Syrskyi, di media sosial. “Operasi pertahanan ke arah Bakhmut terus berlanjut.”

Sementara itu, hari Sabtu (13/5) pagi, kementerian pertahanan Jerman mengatakan negara itu sedang mempersiapkan paket senjata baru untuk Ukraina senilai 2,7 miliar euro, dilaporkan terbesar di Berlin sejak Rusia menginvasi tahun lalu.

Kiev mengatakan bahwa paket senjata baru yang sangat besar dari Jerman adalah tanda lain bahwa Rusia akan kalah dalam perang melawan Ukraina. “Negara mengumumkan paket bantuan pertahanan besar untuk Ukraina,” kata Mykhailo Podolyak, penasihat Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy.

Dia mengatakan bahwa bantuan tersebut mengindikasikan bahwa Rusia “pasti akan kalah dan duduk di bangku sejarah yang memalukan.”

Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, mengatakan bahwa dia membahas pasokan senjata berikutnya dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken. “Saya sangat memperhatikan pentingnya menyediakan F-16 untuk Ukraina dan langkah-langkah yang diperlukan untuk memulai pelatihan pilot Ukraina,” tambahnya. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home