Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 12:19 WIB | Selasa, 09 Agustus 2016

Salah Isi Formulir, Turis Tiongkok Terjebak di Penampungan Pengungsi

STUTTGART, SATUHARAPAN.COM - Seorang turis asal Tiongkok, selama dua pekan terjebak dalam penampungan pengungsi di Jerman karena masalah bahasa. Turis backpacker berusia 31 tahun itu tidak disebutkan namanya, dan kemudian diketahui tidak bisa berbahasa Jerman maupun Inggris.

Pria itu mendarat di bandar udara Stuttgart, Jerman, pada 4 Juli, dia melapor ke polisi karena kehilangan dompet, namun karena kendala bahasa dia akhirnya dibawa ke penampungan pengungsi.

Christoph Schluetermann dari Palang Merah Jerman kepada AFP mengatakan bahwa pria itu kemudian dibawa ke pusat penampungan di kota terdekat, Heidelberg. Pria itu salah dan akhirnya mengisi formulir permintaan suaka dan mengikuti instruksi dari pemerintah setempat

Pada 6 Juli, dia dipindahkan ke pusat penampungan di kota Dortmund, di mana paspornya diambil dari dia, dan kemudian dibawa ke tempat penampungan lain di Duelmen, yang berada  dekat perbatasan dengan Belanda.

Dia seperti masuk pada mesin di mana dia tidak bisa melarikan diri, kata Schluetermann kantor berita Jerman, DPA.

Penyiaran publik Jerman, WDR, mengatakan pria Tiongkok itu memenuhi prosedur standar bagi pengungsi, termasuk sidik jarinya diambil, menjalani pemeriksaan medis, serta menerima uang saku.

Pakaian Rapi

Namun pada akhirnya staf di penampungan pengungsi menyadari bahwa orang itu berpakaian rapi dan tidak biasa bagi pencari suaka. Staf itu kemudian sadar adanya kemungkinan kesalahan. Lalu dia meminta bantuan di sebuah restoran Tiongkok setempat.

Pemilik restoran menyarankan Schluetermann mencoba menggunakan terjemahan bahasa Mandarin melalui smartphone, dan segera menjadi jelas bahwa pria tidak ingin mencari suaka. Dia ingin melanjutkan turnya di Eropa.

"Saya ingin pergi berjalan-jalan  di negara asing," kata salah satu pesan yang diterjemahkan melalui smartphone, seperti dilaporkan WDR.

Pria itu 12 hari berada di jerman, damn sebagiann besar harinya di penampungan pengungsi, lalu dia  berangkat ke Prancis dan Italia.

Di Jerman saat ini terdapat sekitar 1,1 juta migran dan pengungsi, menurut catatan tahun 2015, dan menjadi tantangan besar bagi birokrasi yang kewalahan mengelolanya.

"Ini bukan Eropa yang saya membayangkan," kata pria itu dikutip WDR.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home