Sambil Peluk Anak Babi, Mendag Serahkan Bantuan di Papua
JAYAPURA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Perdagangan (Mendag), Thomas Trikasih Lembong (Tom), menegaskan pembangunan Pasar Mama Mama di Jayapura, Papua, merupakan wujud pelaksanaan program Nawacita.
Hal itu disampaikan Mendag dalam sambutan groundbreaking Pasar Youtefa dan Pasar Budaya Mama Mama di Distrik Jayapura, Papua, hari Sabtu (30/4).
"Pasar Budaya Mama Mama dapat diwujudkan dan dimulai pembangunannya. Pembangunan ini program Kementerian BUMN dan dibantu Kementerian Perdagangan. Pembangunan pasar ini sebagai pemenuhan janji Nawacita," kata Tom Lembong.
Dalam kesempatan tersebut, Tom Lembong didaulat menyerahkan bantuan anakan babi kepada sejumlah ketua suku adat di Jayapura. Meski belum pernah memegang anak babi, Tom Lembong tampak selalu menebarkan senyum dan tidak ragu-ragu.
"Ini pertama kali dalam hidup saya, saya memeluk babi. Hari ini tergores dalam hidup saya yang sangat istimewa," kata Mendag saat mengawali sambutannya seperti disampaikan Tim Humas Kemendag, hari Sabtu (30/4).
Tom Lembong mengaku sangat terharu atas dimulainya pembangunan Pasar Mama Mama, di Distrik Jayapura Utara, Papua, pada hari Sabtu ini.
"Saya sangat terharu, akhirnya pasar Mama Mama ini akan dibangun" kata Tom.
Mendag mengatakan saat diangkat menjadi Menteri Perdagangan, Pokja Papua minta pembangunan Pasar Mama Mama Jayapura menjadi prioritas. Dia sempat disuguhi foto-foto mama-mama yang berdagang di tempat yang sangat tidak layak. Saat itu, dia sempat menitikkan air mata dan keluar ruangan.
"Saya terharu, saya melihat foto-foto mama-mama berdagang dalam kondisi tidak bisa diterima. Saya terpaksa keluar ruangan, enggak kuat menahan air mata," ujarnya saat memberikan sambutan di hadapan Presiden RI Joko Widodo.
Namun, tak mudah mewujudkan pembangunan Pasar Mama meskipun Kementerian Perdagangan sudah menganggarkan melalui Dana Tugas Perbantuan Kemendag. Berbagai masalah belum bisa dituntaskan, termasuk persoalan kepemilikan lahan dan rencana ruislag (prosedur penukaran) dengan Perum Damri.
Setelah bersinergi dengan Menteri BUMN Rini Sumarno, permasalahan lahan mulai mendapatkan titik terang. Lahan eks Perum Damri akhirnya dipakai sebagai lahan Pasar Mama Mama.
Menurutnya, konsep Pasar Mama Mama luar biasa. Tidak hanya membangun fisik, tetapi memperkuat manajemen, sosial budaya, dan ekonomi.
"Pasar Mama Mama ini konsepnya luar biasa. Saya sempat berbincang dengan Pokja Papua. Konsep pasar ini dipikirkan sangat baik. Tidak hanya fisik, tapi program sangat baik, membina mama mama, pelatihan agar meningkat, mampu membuat kerajinan," katanya.
Didukung dengan lokasi yang sangat strategis, terletak di jalan utama, Kota Jayapura, dan dikelilingi sejumlah pusat perhotelan dan perdagangan, Pasar Budaya Mama Mama akan menjadi sangat menguntungkan.
Editor : Eben E. Siadari
Pancasila Jadi Penengah Konflik Intoleransi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Akademisi Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr. Leonard Chrysostomos Epafras ...