Loading...
HAM
Penulis: Bayu Probo 16:48 WIB | Selasa, 01 Desember 2015

Sambut Tahun Yobel, UKSW Minta Maaf ke Arief Budiman

Piagam untuk Prof Arief Budiman. (Foto: Theofransus Litaay)

SALATIGA, SATUHARAPAN.COM – Dosen Fakultas Hukum Universitas Kristen Satyawacana (UKSW) Theofransus A. Litaay berbagi kabar bahwa almamaternya dalam Dies Natalis ke-59 melakukan rekonsiliasi peristiwa 1993-1995 dengan meminta maaf ke Arif Budiman.

Dalam tulisannya di media sosial, Selasa (1/12) permintaan maaf itu disampaikan dalam upacara peringatan Dies Natalis UKSW di Gedung Perpustakaan Universitas Lantai VII Jalan Diponegoro Kota Salatiga, Senin.

“Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Satya Wacana (YPTKSW) menyampaikan penyesalan dan meminta maaf kepada Prof Arief Budiman terkait PHK yang terjadi dan peristiwa konflik internal tahun 1993-1995 secara langsung kepada Pak Arief dan Ibu Laila Budiman (istri Arief, Red) beserta keluarga di Melbourne yang disiarkan langsung via skype,” tulis Theofransus.

Ia melanjutkan, “YPTKSW diwakili oleh Pdt Ones Dani (Sekum YPTKSW) di Melbourne. Pak Arief dan Ibu Laila menyampaikan selamat natal kepada civitas akademika melalui Rektor UKSW.”

Theofransus menegaskan bahwa ini adalah puncak dari proses rekonsiliasi UKSW yang dimulai sejak Paskah 2014 lalu. Momen penting memasuki usia 60 tahun UKSW di 2016, tahun Yobel Perak UKSW. UKSW memasuki minggu advent I dalam damai. Pelajaran yang dapat dipetik dari peristiwa ini adalah bahwa untuk melangkah menuju kemajuan, kita perlu berdamai dengan diri sendiri dan orang lain.

Ketua Pembina Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Satya Wacana (YPTKSW) Pdt Samuel Budi Prasetya juga menyampaikan bahwa ini adalah persiapan menyambut Tahun Yobel.

Samuel mengatakan apabila terjadi sebuah perbedaan itu adalah hal wajar, sebab  UKSW adalah universitas.  Namun, harus segera diselesaikan. Dari sisi iman Kristen, wajib menuntaskan seluruhnya guna memasuki tahun Yobel, termasuk pula sebuah peristiwa yang terjadi pada 1993 – 1995 silam.

“Kami melalui YPTKSW ingin berupaya untuk menuntaskan hal yang pernah terjadi di tiga tahun itu. Atas peristiwa apa pun yang menjadi sejarah kelam, kami menyesal dan itu serius kami sampaikan ke publik. Karena itu, di momentum bahagia ini kami sampaikan permohonan maaf kepada Arief Budiman dan seluruh pihak yang turut serta di peristiwa tersebut,” ujar Samuel kepada hadirin.

Sebagai bentuk permohonan maaf itu, lanjutnya, YPTKSW menyerahkan penghargaan kepada Arief Budiman atas segala pelayanan, pengabdian, dan pengorbanan dalam mengembangkan UKSW hingga menjadi seperti saat ini. Dalam penyerahan penghargaan dan telah dilakukan sebelumnya, pihak Arief Budiman diwakilkan melalui Sekretaris Pembina YPTKSW Pdt Onesimus Dani di Australia.

Dipicu Pemilihan Rektor

Konflik lampau itu diawali pemilihan rektor yang dianggap tidak demokratis dan curang. Arief Budiman, pengajar yang keras bersuara, diberhentikan tidak hormat. Para pendukungnya diskors dengan status tak jelas.

Dalam kesempatan itu Rektor UKSW John Titaley mengatakan, pihak universitas juga mendatangi 24 mantan pengajar UKSW, meminta maaf dan memberikan hak-hak mereka berupa gaji pokok selama berkarya di UKSW hingga masa pensiun yang selama ini tidak terbayarkan.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home