Loading...
INSPIRASI
Penulis: Made Teddy Artiana 04:41 WIB | Minggu, 06 November 2016

Sang Penghibur

Memelihara luka batin atau dendam laksana menggendong bara api.
Foto: istimewa

SATUHARAPAN.COM – Dahulu ketika pertama membaca artikel tentang Roh Kudus sejujurnya saya merasa agak skeptis. Yesus Kristus menggelari-Nya sebagai ”Roh Penghibur”. Hanya itu. Rasanya kok kurang dahsyat. Terlalu sederhana. Hampir tidak ada yang istimewa dengan sesuatu bernama ”hiburan”.

Puluhan tahun setelah itu, ketika kami pergi melayat seorang teman yang meninggal karena kanker di umur 40 tahun, kata-kata Yesus kembali terngiang di lubuk hati. Sebuah pencerahan yang gilang-gemilang seolah menerjemahkan apa yang dimaksud Yesus. Ditambah lagi keterangan seorang kawan—wartawan senior—yang mengungkapkan data-data riset bahwa 90% penyakit, termasuk kanker, terjadi karena psikologis (pikiran), selain gaya hidup.

Ternyata semakin ke depan, hidup manusia kian penuh tantangan. Persaingan menekan urat syaraf. Tingkat stres semakin tinggi. Angka bunuh diri meningkat pesat tak terkejar. Penggunaan obat terlarang tak tercegah. Potensi luka batin (kepahitan) semakin kompleks. Trauma semakin dalam sulit disembuhkan. Faktanya, manusia sangat butuh dihibur. Namun, hiburan dunia ternyata sangat terbatas. Nyaris tak sanggup melakukan apa pun. Jika tidak, tentunya para pesohor dan penghibur dunia tidak bunuh diri dan mati depresi. Manusia butuh dihibur oleh Penciptanya.

Peran Sang Penghibur pun kian signifikan dalam kehidupan manusia. Merebut posisi ”aktualisasi diri” menurut hierarki kebutuhan Abraham Maslow. Aktualisasi diri tanpa penghiburan ilahi sama dengan bunuh diri. Ia menguatkan kita dalam tekanan. Menghibur kita dalam kelemahan. Memberi harapan saat jalan lenyap di hadapan. Memberi arah menapaki kehidupan.

Menutup tulisan ini, jauh dari keinginan untuk sok suci apalagi menggurui, jika Anda memiliki dendam, luka batin, trauma kejiwaan dan sebagainya, saya pribadi menghimbau agar segera selesaikan di bawah kaki Tuhan. Apa pun agama Anda, memelihara luka batin atau dendam laksana menggendong bara api. Mustahil untuk tidak terbakar.

 

Email: inspirasi@satuharapan.com

Editor : Yoel M Indrasmoro


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home