Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Sabar Subekti 10:17 WIB | Minggu, 22 Agustus 2021

Satu Korban di Bandara Adalah Pemain Sepakbola muda Afghanistan

Satu Korban di Bandara Adalah Pemain Sepakbola muda Afghanistan
Zaki Anwari meninggal di bandara Kabul ketika mencoba melarikan diri dari Kabul, kata federasi sepak bolanya. (Foto: dok. Federasi Sepak Bola Afghanistan)
Satu Korban di Bandara Adalah Pemain Sepakbola muda Afghanistan
Ratusan orang berlari di samping pesawat angkut C-17 Angkatan Udara AS saat bergerak di landasan bandara internasional, di Kabul, Afghanistan, hari Senin, 16 Agustus. 2021. (Foto: UGC terverifikasi via AP)

KABUL, SATUHARAPAN.COM-Seorang anggota tim sepak bola pemuda nasional Afghanistan termasuk di antara para korban yang tewas setelah berpegangan pada sebuah pesawat militer Amerika Serikat yang lepas landas dari Kabul. Mereka mencoba melarikan diri dari Afghanitan setelah pengambilalihan kekuasaan olehTaliban. Federasi olahraga resmi negara itu mengkonfirmasi pada hari Kamis (19/8).

Dia bernama Zaki Anwari, baru berusia 17 tahun. Dia adalah salah satu dari beberapa warga Afghanistan yang bergegas ke landasan bandara ibu kota dan mati-matian berpegangan pada sisi pesawat sebelum lepas landas. Aksi mereka terekam dalam video yang disebarkan secara luas yang merangkum kekacauan keluarnya pasukan Amerika dari Afghanistan.

Beberapa dari mereka mengejar pesawat yang membawa orang Amerika dan mencoba naik ke sisi, sayap, dan roda mereka. Pemain sepak bola muda termasuk di antara mereka, kata federasi.

"Anwari adalah salah satu dari ratusan anak muda yang ingin meninggalkan negara itu, dan, dalam sebuah insiden, jatuh dari pesawat militer Amerika dan meninggal," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan di Facebook.

Komunitas olahraga Afghanistan berduka, kata pernyataan itu. Ia berharap Zaki mendapat tempat di surga dan memanjatkan doa agar Tuhan memberi keluarga, teman, dan rekan satu timnya kedamaian dan kesabaran saat mereka berkabung.

Federasi memposting foto Zaki mengenakan jersey merah timnya, dia No. 10, dan berdiri di lapangan sepak bola.

Aref Peyman, kepala hubungan media untuk federasi olahraga dan Komite Olimpiade Afghanistan, mengkonfirmasi kematian Zaki dalam sebuah wawancara dengan New York Times.

Dia menggambarkan remaja itu sebagai “baik dan sabar,” tetapi mengatakan, seperti banyak pemuda Afghanistan lainnya, “dia melihat kedatangan Taliban sebagai akhir dari mimpi dan kesempatan olah raganya.”

“Dia tidak punya harapan dan menginginkan kehidupan yang lebih baik.”

Video yang diambil pada hari Senin menunjukkan setidaknya dua orang jatuh dari pesawat tak lama setelah lepas landas. Pentagon mengkonfirmasi bahwa dua orang tewas jatuh dari pesawat, dan bagian tubuh juga ditemukan di roda pendaratan pesawat setelah mendarat di Qatar.

Lebih dari 18.000 orang telah dievakuasi dari bandara Kabul sejak Taliban mengambil alih ibu kota Afghanistan, kata seorang pejabat NATO kepada Reuters, hari Jumat (20/8).

Berita Al Arabiya menyebutkan bagaimana seorang dokter Afghanistan yang merupakan pengantin baru dan seorang remaja yang memiliki rencana berkeliling dunia telah disebutkan sebagai dua dari korban lain yang jatuh hingga tewas setelah berpegangan pada pesawat militer AS yang lepas landas dari Kabul.

Mohammed Vida, 22 tahun, menghabiskan bertahun-tahun belajar di sekolah, dan kemudian di universitas tempat dia lulus, sebelum mendapatkan pekerjaan di rumah sakit swasta. Dia baru saja menikah dengan istrinya setahun yang lalu.

Dia juga berharap untuk melarikan diri dari pemerintahan Taliban. Orang lain yang menjadi korban adalah Reza yang berusia 17 tahun yang meninggalkan rumah bersama saudara laki-lakinya yang berusia 16 tahun.

Mereka melarikan diri ke bandara dengan harapan melarikan diri, takut hidup di bawah kekuasaan Taliban. Tak satu pun dari mereka berhasil kembali ke rumah.

Kematian Reza juga terekam dalam klip mengerikan yang viral di media sosial, ketika titik-titik di langit, yang kemudian dikonfirmasi sebagai manusia, terlihat jatuh dari pesawat.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home