Loading...
INDONESIA
Penulis: Martahan Lumban Gaol 21:40 WIB | Rabu, 02 Desember 2015

Sebagai Pengadu Sudirman Said Minta Dimuliakan MKD

Menteri ESDM, Sudirman Said. (Foto: Dok. satuharapan.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, mengatakan tujuannya mengadu ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) ‎hanya untuk memuliakan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), tanpa maksud menyerang pihak manapun.

‎"Saya hanya ingin memuliakan dewan, tidak ada maksud menyerang siapapun," ucap Sudirman di akhir sidang terbuka MKD kasus Dugaan Pelanggaran Kode Etik Ketua DPR Setya Novanto di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, hari Rabu (2/12).

Oleh karena itu, Sudirman berharap MKD tidak justru menuduh dirinya sebagai pihak yang bersalah. MKD seharusnya memuliakan dirinya, karena telah melaporkan dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan Ketua DPR, Setya Novanto.

"Seharusnya, pengadu dimuliakan, bukan sebagai orang yang bersalah," kata dia.

Menteri ESDM itu pun meyakini MKD bahwa transkrip yang lengkap percakapan antara Novanto‎, pengusaha minyak Riza Chalid, dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin sesuai dengan rekaman yang telah diperdengarkannya dalam sidang MKD hari Rabu (2/12).

Menurut dia, bila para anggota MKD mencermati transkrip yang telah diberikannya, maka akan mengerti tujuannya melapor ke MKD. Dimana, terdapat pembicaraan terkait proyek pembangkit listrik hingga masalah saham yang dibicarakan oleh Novanto dan Riza Chalid.

"Kalau diikuti baik-baik, akan dengan jelas menangkap apa yang saya tulis. Saya ingin sampaikan di situ ada bicara proyek pembangkit listrik antara Novanto dan Riza," kata Sudirman.

Dia membenarkan, dalam percakapan tersebut ada permbicaraan terkait divestasi PT Freeport Indonesia. Namun hal tersebut seharusnya tidak dibicarakan oleh Riza dan Novanto, karena kuasa divestasi ada di tangan Maroef Sjamsoeddin sebagai Presiden Direktur PT Freeport Indonesia.

"Betul ada soal divestasi, tapi yangyang bicara itu kuasanya Pak Maroef," tutur Sudirman.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home