Loading...
RELIGI
Penulis: Bob H. Simbolon 23:08 WIB | Jumat, 20 Mei 2016

Sebut Yesus Anggota GMKI Selamatkan Temannya dari Banjir Bandang

Petugas gabungan mengangkat kantong berisi jenazah korban banjir bandang, di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin (16/5/2016). (Foto: Antara/Irsan Mulyadi)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penuh jeritan, ketakutan, ratapan, doa dan air mata menggoresi perjalanan 28 orang anggota Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Medan yang berasal dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM USU) saat banjir bandang menyelimuti tempat wisata air terjun Dwi Warna, Sibolangit, Sumatera Utara pada hari Minggu (15/5) lalu.

Anggota GMKI Medan, Iron Tambunan mengatakan, curahan lumpur yang pekat mengisi rongga mulut, hidung, telinga dan menutupi mata menjadi kondisi yang dihadapi saat itu.

"Selama kurang lebih 30 menit kami berdesakan saling berangkulan di salah satu pojok tebing di sisi kiri air terjun yang tengah mengamuk. Kami saat itu tidak bergerak dan tidak punya banyak harapan, pasrah Itu merupakan 30 menit terlama dan paling menyiksa yang pernah kulalui," kata dia seperti dikutip dari laman facebook Iron Tambunan pada hari Jumat (20/5)

Dia menjelaskan, dalam mencari tempat yang aman, ia kesulitan karena tidak bisa melihat secara jelas lantaran mata ditutupi lumpur. Akhirnya doa dan insting menjadi cara yang gunakan untuk mencari tempat aman.

"Beruntung pada saat itu diantara kami ada Freddy Tumanggor. Dengan tekad dan nekat dia turun untuk mencari lokasi yang lebih aman. Aku pun menyusul ke bawah dengan mengandalkan insting. Ya, insting. Karena mata sudah hampir tidak dapat melihat lagi," kata dia.

Dia pun mengatakan, bukan hal mudah meyakinkan orang untuk berpindah ke tempat aman. Hanya dengan doa dan menyebut nama Tuhan Yesus membuat mereka yang berada di tebing mau berpindah ke tempat yang aman.

"Freddy sampai menggunakan nama Yesus untuk membuat mereka mau turun ke tempat yang kami tunjukkan. Mereka bergerak sambil merapat ke tebing, berjaga-jaga bilamana air meluap dan akhirnya berhasil ke tempat yang aman," kata dia 

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home