Sejuta Anak Afghanistan Terancam Kematian Akibat Malnutrisi Akut
Serangan teror bom terjadi di masjid di Nangarhar, tiga tewas.
JENEWA, SATUHARAPAN.COM-Sekitar 3,2 juta anak diperkirakan menderita kekurangan gizi akut di Afghanistan pada akhir tahun ini, dan satu juta di antara mereka berisiko meninggal, kata juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hari Jumat (12/11).
“Ini perjuangan berat karena kelaparan melanda negara ini,” kata Margaret Harris kepada wartawan yang berbasis di Jenewa melalui telepon dari ibu kota Kabul, dikutip Reuters. “Dunia tidak boleh dan tidak mampu membantu Afghanistan.”
Serangan Teror Bom di Masjid
Sementara itu dilaporkan bahwa sedikitnya tiga orang tewas dan 15 luka-luka akibat ledakan di sebuah masjid di Provinsi Nangarhar yang bergolak di Afghanistan, kata seorang pejabat rumah sakit hari Jumat (12/11) dikutip AFP.
Ledakan itu terjadi di distrik Spin Ghar di wilayah timur, sarang aktivitas ISIS setempat sejak Taliban merebut kekuasaan di negara itu pada bulan Agustus. “Saya dapat mengkonfirmasi ledakan ketika orang-orang sedang shalat Jumat di dalam sebuah masjid di distrik Spin Ghar. Ada korban dan korban jiwa,” kata seorang pejabat Taliban.
"Sejauh ini tiga tewas, 15 terluka," kata seorang dokter di rumah sakit setempat kepada AFP.
Cabang ISIS Afghanistan, yang pertama kali muncul di Nangarhar pada tahun 2015, telah mengklaim bertanggung jawab atas serangkaian serangan berdarah di Afghanistan sejak Taliban kembali berkuasa. Salah satu yang terbaru, pada awal November, pejuang ISIS menyerang Rumah Sakit Militer Nasional Kabul, menewaskan sedikitnya 19 orang dan melukai lebih dari 50 orang.
Lebih dari 120 orang tewas dalam serangan ISIS awal tahun ini di dua masjid yang populer dengan komunitas etnis minoritas Hazara.
Editor : Sabar Subekti
Bangladesh Minta Interpol Bantu Tangkap Mantan PM Sheikh Has...
DHAKA, SATUHARAPAN.COM-Sebuah pengadilan khusus di Bangladesh pada hari Selasa (12/11) meminta organ...