Loading...
BUDAYA
Penulis: Prasasta Widiadi 08:05 WIB | Minggu, 07 September 2014

Sekda DKI: Jakarta Kurang Sosok Seperti Bang Uwo

Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Dr. H. Saefullah, M.Pd. (Foto: Prasasta Widiadi).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta, Dr.H.Saefullah, M.Pd meyakini Jakarta saat ini kekurangan sosok yang serba bisa seperti Amarullah Asbah, atau yang lebih dikenal dengan Bang Uwo.

Hal ini dia kemukakan di hadapan para hadirin yang hadir pada peluncuran buku Bang Uwo, Pemuda Kampung di Pentas Nasional, pada Jumat (5/9) di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.  

“Zaman sudah berganti Bapak Ibu, akan tetapi sosok yang menguasai berbagai masalah tentang Jakarta baik dari berbagi segi sangat kurang saat ini, kalau ada orang yang lebih mudah mengenal hal-hal yang modern tetapi lupa ke aspek tradisional. Sebaliknya ada orang yang berasal dari kampung yang kumuh, tetapi tidak tahu bahwa dia hidup di Jakarta yang serba glamor,” kata Saefullah

Saefullah mengaku sebelumnya semasa kuliahnya dia tidak terlalu paham tentang budaya Betawi baru saat menjadi Pegawai Negeri Sipil di beberapa instansi dinas di Provinsi DKI Jakarta dia mulai sedikit demi sedikit membaca tentang biografi beberapa tokoh Betawi. 

Saefullah mengemukakan betapa besarnya peran Bang Uwo dalam Badan Musyawarah (Bamus) Betawi menjadi salah satu tonggak penting usaha Bamus dalam mempertahankan budaya Betawi.

Lebaran Betawi merupakan salah satu hasil dari ide Bang Uwo sebagai sarana mempertahankan budaya Ibu Kota Indonesia.

“(Lebaran Betawi)  pertama kali diperkenalkan di Jakarta mulai 2008,” kata Saefullah mengomentari peran almarhum Bang Uwo dalam bidang budaya.

Zaman boleh berbeda, akan tetapi menurut Saefullah ada nilai-nilai yang dipegang luhur oleh masyarakat adat Betawi pada umumnya, dan harus diterapkan di mana saja dan kapan saja.

“Situasi politik dan psikologis warga jakarta berbeda, Bapak dan Ibu sekalian. Karena sekarang adalah bukan adu fisik lagi, melainkan adu kebenaran, adu kejujuran, keberpihakan ke masyarakat. Ke depan tidak akan ada yang membendung transparansi seorang pejabat apakah itu di tingkat eksekutif seperti saya, atau di tingkat legislatif seperti Almarhum Bang Uwo dahulu,” ia menambahkan. 

Menurut jakarta.go.id, Amarullah Asbah (lahir 1945, dan wafat 2014) pernah lama menjadi anggota DPRD DKI Jakarta. Dengan rentang waktu selama beberapa puluh tahun menjadi wakil rakyat, Amarullah tahu betul isi "perut" kota metropolitan ini. Politisi handal yang pernah menjadi Ketua Anshor DKI Jakarta ini adalah peneladan salah satu pahlawan nasional Muhammad Husni Thamrin dalam berpolitik.

Lulus SMP pada 1962, Amarullah sempat bekerja di Departemen Kehakiman, Setamat SMA pada 1965 Bang Uwo bekerja di Bank Bapindo hingga 1982. Namun, kecintaannya pada organisasi dan gerakan politik, membuat lulusan Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta ini memutuskan mengikuti jejak MH.Thamrin yakni keluar dari pekerjaannya sebagai pegawai dan memilih jalur politik untuk pengabdiannya kepada bangsa.

Pada masa mudanya, ayah empat anak dan kakek dari tujuh cucu ini dekat dengan tokoh-tokoh militer seperti Tri Sutrisno, Tjokropranolo, R Suprapto dan beberapa perwira tinggi lainnya. Bang Uwo adalah salah satu pendiri Badan Musyawarah (BAMUS) Betawi pada 1982.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home