Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 13:19 WIB | Selasa, 11 November 2014

Semangat Nasionalisme dalam Riset Tanaman Obat dan Jamu

Kepala Badan Litbangkes, Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP(K), memberikan paparan dalam Forum Ristoja, Kamis (6/11). (Foto: litbang.depkes.go.id)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kepala Badan Litbangkes Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP(K) berkesempatan memberikan paparan dalam Forum Riset Tanaman Obat dan Jamu Ristoja (Ristoja), Kamis (6/11). Dalam paparannya, Prof Tjandra menyampaikan lima hal yang menjadi bekal bagi Forum Ristoja. Di antara lima  hal tersebut, ada dua poin penting yang menjadi daya tarik ketika ia menyelipkan semangat nasionalisme kepada peserta forum Ristoja.

Yang pertama adalah upaya mengembangkan ilmu jamu atau traditional medicine di Indonesia, karena jamu atau semacamnya adalah budaya bangsa yang sudah dikenal turun-menurun dan harus terus dilestarikan.

"Tugas bersama kita bukan hanya menjadikan jamu tuan rumah di negeri sendiri atau sekadar diminum, tetapi lebih dari itu," ujar Prof Tjandra.

"Bagaimana membangun ilmu tanaman obat dan obat tradisional tersebut agar orang luar bisa belajar di Indonesia bukan malah sebaliknya," ia menjelaskan. 

Poin kedua, ialah ketika Prof Tjandra menunjukkan slide Rijk's Museum Amsterdam, salah satu museum yang menyimpan artefak sejarah dan budaya bangsa Indonesia terlengkap, bahkan konon melebihi koleksi museum nasional.

"Hal ini jangan sampai terjadi pada tanaman obat dan obat tradisonal kita. Ristoja dibuat agar data tentang kekayaan tanaman obat dan obat tradisional ada di Indonesia dan harus menjadi milik bangsa Indonesia, tidak boleh dimiliki negara lain," katanya.

Dia menambahkan, sekarang adalah saat yang tepat agar jamu atau traditional medicine lebih berkembang dengan memanfaatkan komitmen politik, terlebih lagi di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo, yang merupakan penggemar dan pengguna jamu.

Momentum ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin, untuk lebih memopulerkan Ristoja, agar lebih terpacu untuk menghasilkan kualitas riset dengan level tertinggi. (litbang.depkes.go.id)

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home