Loading...
DUNIA
Penulis: Ardy Pradana Putra 20:17 WIB | Kamis, 13 November 2014

Seorang Dokter Ditangkap Terkait Insiden Sterilisasi India

Program sterilisasi di India gagal sehingga menyebabkan 15 perempuan terbunuh. (Foto : Reuters/bbc.com)

CHHATTISGARH, SATUHARAPAN.COM - Seorang dokter hari Kamis (13/11) ditahan terkait dengan insiden yang menyebabkan terbunuhnya 15 perempuan di pusat sterilisasi di negara bagian Chhattisgarh, India.

RK Gupta dan asistennya melakukan operasi tubektomi (pengikatan saluran telur) terhadap 130 perempuan di dua pusat kesehatan pada Sabtu (8/11) dan Minggu (9/11).

14 perempuan meninggal di pusat kesehatan pertama di Bilaspur dan satu di pusat kesehatan kedua, sementara 90 perempuan dirawat di rumah sakit, banyak di antara mereka dalam kondisi kritis.

Protes telah dilakukan dan pemerintah telah melakukan penyelidikan. Belum diketahui secara pasti penyebab meninggalnya 15 perempuan.

Gupta, yang ditunjuk oleh Pemerintah Chhattisgarh karena sering melakukan operasi sterilisasi, dipecat setelah insiden sterilisasi di pusat kesehatan Bilaspur hari Sabtu (8/11). Ia ditahan hari Rabu (12/11) malam dan menjalani persidangan pada hari Kamis (13/11).

Gupta dilaporkan melakukan operasi dalam kondisi tekanan.

“Saya tidak bersalah, pemerintah menekan saya memenuhi target perempuan yang disterilisasi,” kata Gupta di stasiun televisi NDTV. “Operasi berjalan baik, masalahnya terletak pada obat-obatan yang diberikan pasien operasi,” tambahnya.

Laporan menyebutkan 83 perempuan telah dioperasi dalam waktu lima jam di satu pusat kesehatan, peraturan pemerintahan menyebutkan seorang dokter diizinkan mengoperasi 35 orang sehari.

Menteri Kesehatan Amar Aggarwal mengatakan kepada BBC Hindi pemerintah telah melarang enam jenis obat-obatan yang digunakan dalam operasi itu, sampai investigasi selesai.

Pemerintah India sering melakukan operasi tubektomi massal bagi perempuan atau vasektomi untuk laki-laki di beberapa negara bagian, pekerja kesehatan menerima uang setiap mengoperasi orang. (bbc.com)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home