Loading...
INSPIRASI
Penulis: Tjhia Yen Nie 01:00 WIB | Minggu, 11 September 2016

Tangan Allah

Kekerasan hati manusialah yang menjadi kuncinya.
Musa dan Firaun (foto: istimewa)

SATUHARAPAN.COM – ”Tuhan mengeraskan hati Firaun. Firaun juga mengeraskan hatinya.” Demikian dikatakan dalam sebuah Pemahaman Alkitab yang membahas Kitab Keluaran.  Sepuluh tulah yang dihadapi bangsa Mesir menunjukkan bahwa Tuhan adalah Allah yang Mahakuasa, penentu segala sesuatu.  

Tiap tulah memiliki progres, tulah satu dan dua dapat ditiru ahli sihir Mesir, namun tidak demikian dengan tulah ketiga.  Tulah keempat dan seterusnya tidak terjadi di tanah Gosyen, tulah keenam mengenai ahli sihir Mesir.  Ada pegawai Firaun yang takut pada firman Allah saat tulah ketujuh.  Raja Mesir bersedia melepaskan hanya laki-laki Israel pada tulah kedelapan. Sedangkan pada tulah kesembilan, hanya ternak Israel yang tidak diperbolehkan pergi.  Sampai pada puncaknya tulah kesepuluh. Itulah tangan Allah terhadap bangsa Mesir.

Tulah-tulah yang terjadi di Mesir adalah bentuk kekuasaan Tuhan terhadap allah-allah Mesir. Terhadap Hapi, allah Sungai Nil; terhadap Heket yang digambarkan perempuan berkepala katak; terhadap Geb, allah bumi; terhadap Khepri, yang dilambangkan dengan kumbang; terhadap Apis dan allah-allah lain yang dilambangkan dengan lembu;  terhadap Shekmet yang mengontrol tulah dan menyembuhkan; terhadap Nut dan Shu, allah-allah langit; terhadap Nepri dan Anubis, allah-allah tanaman;  terhadap Amon Re, allah matahari; dan terhadap Firaun sendiri, yang menjaga keseimbangan di Mesir.

Sang Pencipta yang Mahakuasa menunjukkan kebesaran-Nya atas segala bentuk allah yang melampaui masa dan waktu dalam kebudayaan manusia, melalui sepuluh tulah di Mesir.  Dia, Sang Pencipta, niscaya melakukan hal yang sama juga dalam masa modern ini.

”Katanya badai pasti berlalu... tetapi mengapa badai hidup saya tidak pernah berlalu?” seorang kerabat mengatakan hal itu beberapa bulan menjelang ajalnya.  Terkadang hidup diwarnai dengan masalah yang bertubi-tubi seperti tulah yang tidak ada habisnya, semakin hari semakin menghimpit.  Kita tidak dapat mengerti maksud Allah atas masalah tersebut. Namun, sepuluh tulah diizinkan Tuhan terjadi di Mesir, demikian juga dapat terjadi dalam hidup manusia. Kekerasan hatilah manusia yang menjadi kuncinya.

Itulah tangan Allah.

 

Email: inspirasi@satuharapan.com

Editor : Yoel M Indrasmoro


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home