Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 13:24 WIB | Kamis, 22 Desember 2016

Teror Pasar Natal, Jerman Buru Anis Amri dari Tunisia

Foto Anis Amri, te3roris tersangka dalam serangan pasar Natal Berlin, Jerman hari Senin (19/12) yang disebarkan polisi Jerman dan disebutkan disediakan hadiah untuk informasi yang mengarah pada penangkapan. (Foto: dari DW)

BERLIN, SATUHARAPAN.COM – Jerman memburu seorang pencari suaka asal Tunisia yang menjadi tersanka kasus penyerangan pasar natal di Berlin. "Ada tersangka baru yang kami cari, dia tersangka, tapi belum tentu si penyerang," katanya Menteri Dalam Negeri Jerman, Thomas de Maiziere, hari Rabu (21/12).

Pihak berwenang telah mengidentifikasi tersangka baru dalam serangan truk mematikan di pasar Natal di Berlin hari Senin (19/12), seperti dikutip AFP. Namun dia menolak menyebut tersangka sebagai berasal dari Tunisia yang terkait ekstremis Islam.

Sementara itu, menurut Deutsche Welle, pemerintah federal mencari seorang bernama Anis Amri (24 tahun) berkewarganegaraan Tunisia. Disediakan juga hadiah sebesar 100.000 Euro bagi pemberi informasi yang mengarah pada  penangkapan dia.

Anis disebutkan menguasai beberapa bahasa, termasuk Prancis. Dan masyarakat diperingatkan bahwa Anis kemungkinan dipersenjatai.

Polisi mengatakan bahwa katu pengenalnya (ID) yang mengidentifikasi dia berkebangsaan Tunisia ditemukan di kabin truk yang digunakan dalam serangan pada hari Senin.

Disebutkan bahwa permohonan suaka Anis ditolak pada Juli 2016, menurut Menteri Dalam Negeri di negara bagian Rhine-Westphalia Utara, Ralf Jäger, seperti dikutip DW.

Pemudia Tunisia itu tiba di Jerman pada bulan Juli 2015 dan tinggal di Berlin sejak Februari 2016. ‘’Orang itu bisa, tidak dideportasi, karena tidak memiliki dokumen identitas yang masih berlaku," kata Jäger.

Anis dipantau dalam kurun Maret sampai September tapi belum ada bukti tentang perilakunya membahayakan keamanan negara, kata penyidik Berlin. Namun dia terindikasi terlibat perdagangan narkoba.

Polisi Tunisia mengatakan mereka telah menanyai kerabat Anis.  RadioTunisia,Mosaique FM, mengutip ayah Anis yang mengatakan anaknya meninggalkan Tunisia tujuh tahun yang lalu dan telah menghabiskan waktu di penjara di Italia sebelum tiba di Jerman tahun lalu.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home