Loading...
INSPIRASI
Penulis: Suyito Basuki 04:57 WIB | Jumat, 04 Juli 2014

Terselamatkan oleh Prestasi

Pendaftaran Masuk SMP (foto: istimewa)

SATUHARAPAN.COM – Gones Kezia Supraba, anak saya, lulus SD.  Nilainya tergolong bagus.  Nilai ujian matematika 8.000, IPA 8.000, dan Bahasa Indonesia 9.000.  Jumlah keseluruhan 25.  Nilai akhirnya adalah (25:3)x2=16,66.  Meski tergolong lumayan, ternyata nilai akhir 16,66 belum mencukupi untuk mendaftar di SMP favorit di kota kami. 

Syukurlah, pada 18 September 2013 lalu, anak saya ditunjuk menjadi dirigen koor SD Dabin daerah kecamatan kami dalam lomba pekan seni Kabuptaen dan mendapat juara satu.  Sehingga anak saya memiliki piagam penghargaan yang dihargai dengan nilai 1,50.  Dengan demikian nilai akhir anak saya adalah 16,66 + 1,50=18,66.  Dengan jumlah nilai 18,66, anak saya melenggang masuk ke SMP yang ia harapkan.

Tentu saja kami sekeluarga bersyukur.  Ternyata prestasi sangat membantu dalam pencapaian sebuah keinginan.  Sayangnya, sering kali orang tidak berpikir untuk mendapatkan prestasi tertentu dalam kehidupannya.  Alasannya klise: tidak mempunyai bakat. Bahkan ada yang berkata, ”Buat apa prestasi?”

Setiap orang diciptakan unik oleh Tuhan.  Setiap pribadi berbeda satu sama lain—memiliki kelebihan, juga kekurangan.  Kelebihan itulah yang perlu disadari dan digali untuk kemudian dikembangkan semaksimal mungkin.  Pengembangan kelebihan ini, selain berupaya untuk mendapatkan prestasi, sesungguhnya merupakan wujud syukur kepada Sang Pencipta yang telah memberi keunikan kepada setiap insan. Dalam ilmu perdagangan, ”kelebihan” yang dimiliki, bisa disebut modal dasar untuk pencapaian keberhasilan yang diharapkan.

Seorang guru bagian pendaftaran di SMP favorit di kota kami itu—setelah tahu anak saya saat lomba paduan suara menjadi dirigen—langsung berkomentar, ”Nah, kita sudah menemukan dirigen baru, nih….” Ternyata, siswa yang biasa menjadi dirigen di SMP itu, tahun ini naik kelas IX, yang artinya, banyak waktunya akan digunakan untuk persiapan ujian daripada latihan paduan suara sekolah.  Tentu saja kami mendorong anak saya untuk bersyukur dan lebih meningkatkan kemampuannya menjadi dirigen dan bidang-bidang lain yang ia bisa kerjakan.  Bagaimanapun, ia terselamatkan oleh prestasi!

 

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home