Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 19:04 WIB | Jumat, 30 Agustus 2013

Tim Penyelidik Senjata Kimia Tinggalkan Suriah Sabtu

Sekjen PBB di Wina memberi penjelasan pada pers. (Foto: un.org)

SURIAH, SATUHARAPAN.COM – Tim penyelidik Perserikatakan Bangsa-bangsa (PBB), menuntaskan penyelidikan penggunaan senjata kimia pada hari JUmat (30/8) dan paha hari Sabtu (31/8) pagi tim akan meninggalkan Suriah setelah mengumpulkan data dan fakta tentang penggunaan senjata kimia dalam perang sipil di negeri itu.

Tim ini akan segera melaporkan hasil penyelidikannya di PBB di New York.  Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon bahkan harus mempersingkat kunjungan resminya ke Austria untuk kembali ke New York dalam persiapan untuk briefing di Perserikatan Bangsa-bangsa tentang hasil temuan tim inspeksi senjata kimia di Suriah dan mengambil kesimpulan atas hasil penyelidikan itu.

"Ahli kami masih di Suriah untuk menyelidiki penggunaan senjata kimia," kata Ban kepada wartawan di Balai Kota Wina, hari Kamis (29/8). Dia menambahkan bahwa tim investigasi akan melanjutkan kegiatannya sampai besok (Jumat), dan meninggalkan Suriah pada hari Sabtu pagi dan kemudian memberitahukan  hasilnya segera mungkin setelah mereka keluar dari Suriah.

Tim yang dipimpin oleh ilmuwan Swedia Dr Ake Sellström telah menjalankan tugasnya tanpa insiden setelah sempat terhenti melakukan penyelidikan pada hari Selasa, karena konvoi kendaraan mereka diserang oleh penembak jitu ketika menuju lokasi serangan di Ghouta di pinggiran Damaskus. Di tempat itu senjata kimia diduga digunakan pada pada serangan hari Rabu (21/8).

Dengan memperpendek kunjungannya berarti Sekjen PBB tidak akan berpartisipasi dalam Forum Alpbach PBB-Eropa yang akan dipimpin oleh Presiden Uni Eropa, Jose Manuel Barroso.

Berbagi Informasi

Sebelumnya, Ban mengatakan ia berbicara melalui telepon dengan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, tentang bagaimana PBB, AS dan dunia dapat bekerja sama dan dapat mempercepat proses penyelidikan.

Ban mengatakan bahwa dia mengungkapkan keinginannya bahwa tim investigasi harus diizinkan untuk melanjutkan pekerjaan mereka sebagaimana diamanatkan oleh negara-negara anggota untuk menyelidiki dugaan penggunaan senjata kimia oleh Pemerintah Suriah di Khan al - Asal dan tempat lain yang dilaporkan.

"Saya mengatakan kepadanya (Barack Obama) bahwa kami pasti akan berbagi informasi dan analisis sampel dan bukti dengan Anggota Dewan Keamanan dan anggota PBB pada umumnya," kata Ban.

Solusi Diplomatik

Hari Kamis,  Ban membahas penyelidikan dan situasi keseluruhan di Suriah dengan Presiden Austria, Heinz Fischer, dan Kanselir Werner Faymann. "Kami berpendapat bahwa situasi harus diselesaikan dengan cara damai melalui dialog," kata dia kepada wartawan setelah pertemuan.

Sebelumnya Ban mengatakan bahwa penyelesaian Suriah harus dengan diplomatik. Penggunaan kekuatan militer hanya kan menimbulkan kekerasan yang lebih luas, dan menimbulkan masalah baru.

Ban dan pejabat senior PBB lainnya, termasuk Perwakilan Khusus Gabungan PBB dan Liga Arab, Lakhdar Brahimi , telah berulang kali mendesak mengejar semua opsi diplomatik untuk membawa pihak Suriah ke meja perundingan, dan menekankan tidak ada solusi militer untuk krisis.

Dalam penjelasan kepada pers bersama Menteri Luar Negeri Belanda, Frans Timmermans,  Ban mengatakan bahwa tanggung  jawab dan mandat tim adalah melakukan investigasi menyeluruh dan lengkap dari tuduhan penggunaan senjata kimia di Suriah dan membahas  tindakan yang dianggap perlu oleh Dewan Keamanan.

Dalam menanggapi spekulasi bahwa pihak Barat berencana untuk mengambil tindakan militer, Ban mengatakan bahwa dia tidak akan berspekulasi tentang apa yang dia tidak perhatikan. "Jika perlu ada tindakan unilateral atau militer seperti ... saya ingin menekankan bahwa Piagam  (PBB) menyediakan kerangka kerja tindakan untuk memastikan perdamaian dan keamanan internasiona."

Ban sebelumnya menegaskan bahwa penggunaan senjata kimia oleh siapa saja, untuk alasan apapun, dalam keadaan apapun adalah kejahatan terhadap kemanusiaan dan yang harus bertanggung jawab akan menanggung risiko. (un.org)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home