Loading...
DUNIA
Penulis: Melki Pangaribuan 19:59 WIB | Selasa, 09 Februari 2016

Tim Terus Evakuasi Korban Apartemen Roboh Gempa Taiwan

Tim penyelamat, menggunakan mesin berat dalam upaya baru untuk menemukan lebih dari 100 orang yang terperangkap di dalam reruntuhan kompleks apartemen di Taiwan yang roboh akibat gempa bumi. (Foto: epictimes.com)

TAINAN, SATUHARAPAN.COM – Tim penyelamat, hari Selasa (9/2), menggunakan mesin berat dalam upaya baru untuk menemukan lebih dari 100 orang yang terperangkap di dalam reruntuhan kompleks apartemen di Taiwan yang roboh akibat gempa bumi saat “periode penting” selama 72 jam untuk menemukan korban selamat berakhir.

Lebih dari 210 orang telah ditarik dari bangunan 16 lantai Wei-kuan tersebut - satu-satunya bangunan bertingkat di Kota Tainan yang roboh total ketika dilanda gempa bumi berskala 6,4 Skala Richter (SR) pada hari Sabtu pagi. Insiden tersebut menewaskan lebih dari 40 orang.

Namun, pemerintah kota dan tim penyelamat memperkirakan bahwa lebih dari 100 orang kemungkinan masih terperangkap di dalam reruntuhan tersebut.

Wali Kota Tainan William Lai memerintahkan tim penyelamat untuk menggunakan alat penggalian dan ekstraktor untuk mengangkat beton raksasa guna mendeteksi tanda-tanda adanya kehidupan, yang mereka temukan di tiga wilayah berbeda.

“Saat ini sudah mendekati jam ke-73 setelah insiden dan para kerabat menjadi semakin cemas dengan berjalannya waktu dan berharap lebih. Mereka berharap tim penyelamat dapat mengambil langkah lebih jauh,” katanya di tempat kejadian pada Selasa pagi.

Penggunaan mesin berat berulang kali tertunda setelah tim penyelamat mendeteksi adanya kehidupan di bagian atas bangunan yang roboh.

Telah ada beberapa upaya penyelamatan cukup dramatis, termasuk penyelamatan terhadap seorang gadis berusia delapan tahun dan tiga orang lain yang diangkat dari reruntuhan pada hari Senin.

Saat operasi penyelamatan sedang dilakukan, pulau tersebut diguncang gempa bumi berskala 4,9 SR di lepas pantai Kota Hualien, tetapi tidak ada laporan kerusakan atau korban jiwa.

Presiden Ma Ying-jeou pada hari Senin (8/2) mengatakan masih ada harapan korban selamat, bahkan setelah berlalunya waktu 72 jam setelah insiden.

“Kami akan melakukan upaya hingga detik terakhir. Waktu penyelamatan penting selama 72 jam adalah standar tetapi ada banyak pengecualian,” kata Ma setelah mengunjungi dua korban selamat di rumah sakit. (AFP/Ant)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home