Loading...
INDONESIA
Penulis: Eben E. Siadari 09:43 WIB | Selasa, 13 Desember 2016

Transkrip Lengkap Pidato Ahok yang Didakwa Menista Agama

Gubernur DKI Jakarta nonaktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. (Foto: Febriana D.H)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dakwaan penistaan agama terhadap Gubernur nonaktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, berbulan-bulan jadi pembicaraan publik. Namun adalah mengejutkan bahwa mayoritas masyarakat tidak tahu persis bagaimana ucapan Basuki yang populer dengan sapaan Ahok itu, yang dianggap menista agama.

Ini terungkap dari hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting yang dirilis Kamis pekan lalu (8/12).

Menurut survei itu, sebanyak 88,5 persen responden menjawab tidak tahu persis bagaimana ucapan Ahok di kepulauan seribu yang mengutip surat Al-Maidah ayat 51.

Survei itu juga menunjukkan 87,1 persen responden belum pernah menonton langsung video pidato Ahok di Kepulauan Seribu.

Ironisnya, sebanyak 45,2 persen responden menyatakan setuju Ahok sudah menistakan agama sedangkan 21,5 persen responden lainnya mengaku tidak setuju.

Seiring dengan dimulainya persidangan kasus penistaan dengan terdakwa Ahok, tampaknya perlu disuguhkan apa yang diucapkan oleh Ahok ketika berbicara di Kepulauan Seribu pada 27 September 2016 lalu, yang berakibat dakwaan penistaan agama.

Transkrip lengkap berikut, yang dikutip dari situs Aliansi Masyarakat Sipil untuk untuk Konstitusi (Amsik), dapat menempatkan pernyataan Ahok dalam konteks yang sebenarnya.

Sebagai catatan, Amsik adalah jejaring individu dan lembaga yang mempunyai komitmen untuk merawat, menjaga, menjalankan dan membela Konstitusi: Pancasila, UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika. Aliansi didirikan oleh kumpulan akademisi, aktivis dan pembela hak asasi manusia, kebhinnekaan, lintas agama dan iman, pendamping masyarakat adat, komunitas yang dipinggirkan, perempuan dan anak-anak, difabel serta kelompok dan individu yang belum terpenuhi hak-hak asasinya.

Transkrip Lengkap Pidato Ahok di Kepulauan Seribu

Assalamualaikum warahmatullahiwabawarokatu

Yang saya hormati anggota DPR-RI Dapil DKI,DPRD DKI, ada bapak Bupati, ada juga kepala dinas, kepala biro dan juga bapak2 dari kelautan perikanan ya.”

Tentu semua tokoh masyarakat yang hadir dari tempat ini saya tidak bisa sebutkan satu persatu semua sekali lagi,

Selamat pagi semua

Saya kalau ke pulau seribu pasti ingat kampung saya!

Waktu saya turun saya liat Pak Lurah saya panggil Pak Kades, karena taunya Kades, saya waktu jadi Bupati saya memimpikan budi daya karena manusia ini makin lama makin banyak, kita daratan gak cukup buat pelihara buat makan manusia

Bapak Ibu yang kerja nelayan yang jadi nelayan tidak mungkin kita terus melakukan proses penangkapan ikan juga , gak ada cerita itu, seluruh dunia sudah berbicara budidaya dan kita sudah di karunia tempat yang begitu luas!

Saya ingat kemarin di psikotes,saya ingat gambar laut,

Saya bilang ini ada kekayaan yang kita lupakan, saya dulu di Belitung gak ada orang yang terlihat,jauh jaraknya, Ini jaraknya ke Jakarta begitu deket.

Orang kan suka gitu ya,

“Kemana saja saya ditugaskan saya mau, asal masih bisa lihat Monas, kira-kira gitu. (Maksudnya kerja di kantor yg mahal gitu lho ya)

Kalau kita dulu kerja waktu sekolah lulus itu kan begitu bilangnya, “Saya bersedia Pak ditempatkan kerja dimana saja, asal masih bisa liat Monas ya”

Lha kalau di Papua kan repot saya Pak, ini sekarang bayangkan orang Pulau Seribu bisa dekat ke Jakarta.

Saya dulu punya teman kerja di pulau.

Pulau Belitung kan ada pulau kecil kecil lagi.

Dia punya tanaman pisang Ambon, pisang raja, pisang kepok itu sampai busuk.

Sampai dia berbulan-bulan tidak makan nasi, kenapa?

Sayang itu pisang, dia makan pisang sama ikan selama kerja disana kenapa?

Karena pisangnya tidak mungkin carter kapal untuk dibawa ke Jakarta jual.

Nah sekarang orang Pulau Seribu kita November akan datang kapal lagi yang besar seperti yang sekarang punya ini.

(Kapal apa itu?) Sabuk Nusantara ya.

November akan masuk lagi. Saya pengen tiap pagi dari Jakarta ke Pulau Seribu, dari Pulau Seribu ke Jakarta. Jadi ada 2 ini bawa barang semua murah. 1 ton aja cuma 5 ribu, jadi 5 rupiah perkilo kalau bawa barang.

Jadi bapak ibu ada hasil apapun bisa kerja dengan baik, tanaman apapun bisa, mau tanaman daun kelor bisa.

Saya juga, saya juga lagi “ngbrol kata syahmuni tadi”

Saya bilang pulau ini pengalaman saya di Belitung. Kalau pulau terpencil terisolasi boleh piara ayam, boleh piara telur, itu perda-nya salah tuh saya bilang aturan nya itu, piara ayam jarang kena sampah kalau di pulau.

Dan pengalaman kami telur yang di, ayam yang di lepas di pulau ini diliat ayam kampung, biasanya itu baik.

Nah! Kita mesti masuk kesitu

Dan tadi siapa

Nah sama kaya budidaya, tapi kita ada aturan main. Saya bilang sama Pak Adnan Januari.

Saya orangnya sederhana saja.

Sebenernya begini kalau bapak ibu gak mau kerja , out aja udah keluar aja udah!

“Lalu kalau saya gak makan gimana Pak?”

Gue pelihara lu 3× sehari lu rebahan tapi gue kurung di panti. (Warga tertawa)

“Kita lagi bangun di Cianyir Tanggerang”

Jadi ngaku ngaku kerja gak bisa makan?

Sini anak lu saya sekolahin

Terus saya mau ngapain? Kurung aja lu gue kasih makan 3×. (Warga tertawa kembali)

Tapi yang mau kerja harus.

Kita juga tidak ingin perkelompok bagi rata untuk mulai awal saya juga minta diubah sistemnya, karena banyak orang kalau perkelompok.

Saya pengalaman jadi bupati.

“Bagi sapi perkelompok jadi rendah”

Bagi perahu nelayan perkelompok gak semua nelayan. Jadi lama-lama males. Hancur tuh kapal bagus bagus gede gede bapak ibu

Bapak ibu nelayan saya tau persis saya di Belitung ni main, namanya bantuan kapal dari pusat, sudah dikorupsi kadang-kadang, kayunya jelek, luasnya jelek, betul gak pak? ( Betul!!!!, Teriak warga pulau seribu)

Udah kacau, saya ngerti betul makanya saya menentang itu.

Sama kaya beras raskin, tahun ini saya mencoba beras raskinnya, ” beras raskin nya dari ibu itu ya?” ( “Ya” jawab salah satu hadirin)

Saya gak mau lagi pemerintah subsidi 7 ribu perkilo, lalu katanya yang beras raskin itu dibeli seribu empat ratus delapan ratus.

Berasnya kadang jelek lagi

Gak mau, saya udah bilang sama Pak Jokowi kita minta mentah nya saja, betul gak? (Betul!!!!, Jawab warga)

Jadi mentahnya saja kita kirim.

Jadi misalnya si A. Misalnya Ahok dapat jatah beras raskin 7 ribu, ya sudah sini 150 ribu masuk rekening saya.  Saya punya uang 150 ribu saya mau beli beras apa? Mau beli beras Jepang 30 ribu sekilo juga boleh ya gak?

Masa seumur hidup gak pernah coba beras Jepang

Boleh.

Itu yang kita mau, tapi semua terkendali dengan nama yang jelas! Itu ada yang main-main wah! Coret!

Saya selalu tegaskan sama bapak ibu juga jangan juga terpengaruh.

(“Ini urusan dengan Pilkada ya) saya mau ingatkan  “kalau ada yang lebih baik dari saya, kerja yg bener dari saya, lebih jujur dari saya, bapak ibu jangan pilih saya.

Berarti kalau pilih saya bapak ibu bodo.

Masa punya duit beli motor Jepang, beli motor Cina?

Mau gak?

Harganya sama beli motor Jepang atau Cina gue tanya? Motor Jepang dong. Jadi kalau ada yang lebih bagus lebih baik dari saya jangan pilih saya jadi gubernur.

Bapak ibu pilih dia

Semuanya jelas gitu lho, tapi orang yang berpengalaman cuma jual obat bapak pilih ya bodoh juga berarti. Beli kucing dalam karung juga gitu lho ya, tukang jual obat banyak!, Jual kecap selalu kecap No 1, betul gak?

Kampanye sama

Kalau saya, saya gak pernah jual kecap saya No 1, silakan tanding

Kalau ada yang lebih baik dari saya  lebih terbukti dari saya, jangan pilih saya bapak ibu,

Sangat Fair!

Dan program tambak ini jalan gak? Oh jalan!

Saya bikin sistem sangat baik, ada gak ada saya, program yang saya lempar pasti jalan, kecuali bapak ibu temukan bupati atau gubernur yang memang korup.

Kalau dia tidak korup,ini bawahannya gak berani korup bos,

Kalau kepalanya lurus, bawahannya gak berani gak lurus, pasti!

Depan nya bengkok, ya bengkok semua, sederhana ini!

Jadi soal tambak saya mau bikin sistem begini, bapak ibu kerja tidak mau berkelompok, berkelompok hanya buat pertemanan, masing-masing orang harus bertanggung jawab sanggup berapa bagi hasil berapa? (Betul “kata warga)

Bagi hasil berapa sudah potong semua biaya, bapak ibu yang kerja 80℅, mana ada bos yang baik hati ya nggak? ( Yaaa seru warga)

80 bapak itu lho kami 20 Pemda?, Enak aja pake duit Pemda kok masa gratis, bagi dong, untung udah gue bagi!

Kalau sama bos bos kan kamu 10 saya 90 betul gak?

Ini Anda 80 kami 20 lho!

Nanti 20 ini buat siapa? Bukan buat kami, kami ini orang tua, nanti bapak ibu udah mulai kompak, mana yang tukang bohong, mana yang cuma pinter ngomong, kan banyak ini orang ini. Nanti mulai keliatan mana yang rajin, mana yang pinter, pasti nanti orang rajin ini berteman dengan yang jujur, yang ngerokok pasti berteman dengan yang ngerokok, yang gak ngerokok berteman dengan yang gak ngerokok, kira-kira gitu kan.

Nanti mulai berkelompok, kita bentukan koperasi, tapi koperasi bukan kepala untung duluan, gak ada!

Jadi koperasi kita harus dari pertemanan tadi, bapak ibu seleksi anggota yang jujur yang baik, kalau yang gak jujur gak baik yang produksi tambaknya buang! Gak usah di ajak, gak usah takut dia kelaparan. Percaya sama saya orang males itu jarang yang mati kelaparan tau gak?

Karena dia gak malu terus dia minta makan, jadi gak usah pusingin orang-orang yang  kaya gitu. Nah lalu koperasi ini 20% dari kami nanti keuntungan tadi akan kami bagikan ke koperasi, kami gak ambil uang,

ini sekarang gak bisa, karena kami gak tau ini siapa, jadi bentuk koperasi dulu  KUD tuh langsung! (Kepala Untung Duluan) (warga tertawa)

Bukan koperasi unit desa tuh,  kepala Untung Duluan. Pengalaman!

saya, tanya sama bapak ibu ada berapa koperasi kita yang sukses berhasil? Bikin anggotanya makmur? ( Ngga ada, jawab warga) tapi kalau koperasi didirikan dari pembudidaya yang jujur dan rajin, dia terima 80% udah kaya pribadi, lalu 20% ditaruh di koperasi yang dia juga anggota di dalam nya, makanya saya sengaja bawa DPR-RI , saya ingin kalau ini berhasil ini dicontek seluruh Indonesia! Kita juga berharap ketua DPRD bukan cuma ini,

Lalu bagaimana ibu ibu? Ni sedikit provokator ya, saya juga suami kan, kita juga laki-laki, tapi kadang-kadang, lebih jujur rajin ibu-ibu tau nggak?

Jadi Budidaya ini kalau laki nya malas, kasih ke istrinya saja. “Pak Bupati semua ya?”. Supaya suami tidak berani macam-macam, gak pulang juga gak apa-apa.

Bila perlu ganti pemain baru ya ngga? Punya duit

Jadi jaman emansipasi ini gak mudah suami sama istri ini, coba jaman dulu? Ditinggal juga, ini mesti ada keseimbangan

Ini mesti, kalau ibu-ibu mau

Kenapa saya mesti kalau ibu-ibu mau

Kenapa saya mesti tawarkan semua ke bapak ibu, asal yang rajin yang mau kerja ya, bapak keluar dari sini mandang laut luas, gak usah beli ni tanah, nanti kalau semua tambak berhasil, kita akan bangun pasar, bangun konstoret disini, nanti orang mau ekspor ikan pun mau langsung jemput ke pulau seribu dan nanti dia akan berani beli dengan harga yg lebih tinggi.

Belum lagi turis ( tepuk tangan warga)

Belum lagi turis! Kita ada tempat mau bangun resort silakan, pulau pribadi silakan turis turis akan datang ya, kami akan bangunkan juga restoran terapung, supaya bapak ibu bisa masak, turis akan langsung beli taro,

Pulau Seribu gak ada tempat yang lebih nyaman lagi, dekat ibukota, satu jam saja, sudah setengah jam saja deket laut, yang bagus margin pasti jauh, jadi saya harap bapak ibu manfaatkan kesempatan ini.

Kita soal pelihara ayam tentunya difikirkan isolasi karena kita cukup makanan banyak, tiap hari orang lahir itu banyak. Yang lahir sama yang mati lebih banyak lahir Nah kacau gak? Kalau ditimbang gak apa-apa.

Apalagi sekarang untuk Jakarta ini orang Jakarta begitu dia lahir, orang pulau seribu dia lahir, dia bisa hidup rata-rata 76 tahun, orang kalau di Jakarta Selatan 79 tahun.

Jadi sekarang index pembangunan manusia kita tinggi sekali.

Jadi index pembangunan manusia tuh ada hitungan

Berapa lama dia sekolah, sedangkan Jakarta rata-rata sekolah 10 tahun, dulu Jogja lebih bagus, dulu orang Jogja sekolahnya paling lama lama, gak putus.

Sekarang orang Jakarta 10 tahun orang Jogja, cuma 9 tahun, rata-rata sekolah.

Jangan salah lho!, Kalau guru guru Jogja bagus gak? Bagus!

Jakarta kalah, kalau guru Jogja tu baik,

Tapi kalau putus sekolah di Jogja itu yang SMA sudah capai 14%, eh 13 deh, 13 persen.

Di Jakarta hanya 0,4 (tepuk tangan dari warga)

Kenapa? Karena KJP kita jalan, nah saya yakin ada program yang lulus perguruan tinggi negeri dikasih 18 juta nanti disurvey lagi tahun ini, tahun depan pasti di atas 10 tahun orang Jakarta akan sekolah.( Tepuk tangan dari warga)

Nah kalau bapak ibu kesehatannya ada yang baik umur bapak ibu pasti di atas 80 tahun.

Di India jadi index pembangunan manusia dianggap bagus kalau sampai angka 80 tahun

Jadi itu apa angka yang diukur selama sekolah, lama spa, kesempatan hidup bisa berapa panjang usia nya, sama daya beli berapa

Kita sudah mencapai 78,99, Jakarta tertinggi seluruh Indonesia, berarti saya dan DPRD hanya perlu meng anggarkan program yang tepat untuk menambah 1,01, kalau capai 0,01 maka Jakarta standar dunia (tepuk tangan warga)

80 angka nya, dan saya yakin survei tahun ini dan tahun depan akan mendekati kesitu,

Yg penting kalau bapak ibu sakit, jangan main dokter dokteran, sinsei sinseian ya.

Beli Cap Naga

Cap gajah

Cap belut

Cap macan

Sembarangan minum, nanti kena struk

nanti,

Lebih baik kalau gak sehat datang ke Puskesmas terdekat Diperiksa dengan baik supaya tau ini bisa bakal stroke atau tidak.

Semua orang pengen umur panjang, saya yakin sekarang bapak ibu kalau KTP Pulau Seribu kalau naik bus Transjakarta di darat gak bayar lho bapak ibu tau ini ngga? (Tauuu, jwb warga)

Ini untuk apa? Supaya dompet bapak ibu gak kempes maksud saya.

Nah kita juga lagi siapin kapal saya lagi hitung apakah nanti tuk disambung kapal apa? Sambung (sabuk nusantara, teriak warga) ya sabuk Nusantara tadi kalau dah keluar saya hitung apakah perlu kami subsidi harganya?

Sekarang bayar berapa? 15 ribu ya?

Saya lagi hitung apakah saya mau bikin kapal sendiri atau saya bayar subsidi mereka bapak ibu cukup bayar 3 setengah atau bayar tujuh ribu pulang pergi termasuk naik bus gratis!

Nah kekurangan nya kami yang bayar (Tepuk tangan warga)

Nah ini untuk apa Supaya bapak ibu kaya,

Teman saya yang di pulau tadi kan, panen satu sisir pulau apa, pisang raja saja atau Batang atau dia daun kelor saja

Ibu-ibu berani tuh naik kapal keluar ke Pasar Jaya atau disini bisa di temukan agen Pasar Jaya kami mau buka Pasar ini kita punya perkirakan bisa juga sama antar ke pulau terdekat akan kami titip lewat kapal sabuk Nusantara tadi untuk dijual,

Jadi bapak ibu pilih jalan-jalan Juga gampang orang naik bus atau kapalnya juga murah kok, langsung bawa pisang satu tandang, naik bus  semua bisa beli di pasar yang kami sediakan balik bisa jadi uang sehingga bapak ibu akan mulai Rajin tanam cabe,

Pulau kalau tanam cabe bagus sekali lho kalau di pasir ya Kan? Ini mesti siapin misalnya Pake apa kek.

Pake plastik

Pokoknya yang mau kerja saya mau kerja sama nggak apa-apa,

Ngikut kerja 80-20 adil kan? (Adiiiil, teriak warga)

Kalau gak adil lu cari tawki yang mana lu gak bakal dikasih deh,

Jadi Tawki Ahok yang kasih 80 buat lu, 80-20 nah ini yang mau kali kita kerjakan setahun dua tahun dengan baik ya Pak ya,

saya yakin bapak ibu punya duit banyak pasti pada HAJI, HAJJAH nanti ( amiiiiin, seru warga)

Karena punya duit.

Minimal Umroh lah kalau gak punya duit,

Nah ini tersedia Tuhan kasih dia laut begitu banyak, kalau ada orang kami yang khilaf,korup,minta,rente, macam2 laporkan!!

Gak usah kuatir langsung kita berhentikan sebagai PNS ( warga bertepuk tangan riuh)

Tinggal lapor SMS kami, udahlah aku paling seneng berentiin PNS nakal karena gaji PNS DKI ini terlalu mahal bos, yang paling rendah aja dapat 13 juta sebulan

Ini kalau di berentiin lumayan!, Berentiin seribu orang, 13 miliar sebulan!

Kalau 13 miliar sebulan dibikinin tambak budidaya wah! Sampe bingung cari orang bener gak pak Bupati?

Saya aja suka ngancam Pak Bupati, kalau Bupati kerja gak bener ni, gue mau bubarin Bupati di Belitung ehhh, di Pulau Seribu! Gue jadiin camat aja disini, betul gak? ( Betuuul, teriak warga)

Ngapain piara Bupati gak ada guna betul gak? ( Betuuul, seru warga)

Jadi Pulau Seribu kita minta nanti ketua DPR ubah undang-undangnya, DKI Jakarta tidak ada kabupaten Kepulauan Seribu. Cuma 20 ribu orang ini kok, ngapain urusin orang-orang ngabisin duit ratusan milyar, mendingan semua gue kasih duit mentahnya sama Pulau Seribu, daripada bayar urusan pejabat! ( Warga tertawa)

Ini pikiran, pikiran dagang aja, saya ini orang dagang, saya

Kita anggaran berapa pulau seribu? 500m atau 1 triliun? (400milyar, seorang staf menjawab)

400 milyar setahun, orang Pulau Seribu cuma 20 ribuan ya? 24 ribu, kalau gue bagi 10 juta, 260 m, ya setahun gue bagi satu orang 20 juta satu orang kan bisa makmur semua lu, Bubar Kabupaten nya (warga tertawa)

Tapi gak bener lah itu, kita bernegara kok, cuma kalau dia macem-macem gue lakuin ni, (warga tertawa lagi)

Nah ini kita saling jaga Jadi bapak ibu enggak usah khawatir, ini pemilihan kan dimajuin. Jadi kalau saya tidak terpilih pun bapak ibu, saya berhentinya Oktober 2017. Jadi kalau program ini kita jalankan dengan baik pun, bapak ibu masih sempat panen sama saya sekalipun saya tidak terpilih jadi gubernur. Jadi saya ingin cerita ini supaya bapak ibu semangat. Jadi enggak usah pikiran ‘Ah nanti kalau enggak kepilih pasti Ahok programnya bubar’. Enggak, saya sampai Oktober 2017. Jadi jangan percaya sama orang. Kan bisa saja dalam hati kecil bapak ibu enggak bisa pilih saya. Karena Dibohongin pakai surat Al Maidah 51 macem-macem gitu lho (orang-orang tertawa-red). Itu hak bapak ibu, ya. Jadi kalau bapak ibu perasaan enggak bisa pilih nih, saya takut masuk neraka dibodohin gitu ya, enggak apa-apa, karena ini kan panggilan pribadi bapak ibu. Program ini jalan saja. Jadi bapak ibu enggak usah merasa enggak enak. Dalam nuraninya enggak bisa pilih Ahok, enggak suka sama Ahok nih. Tapi programnya, gue kalau terima, gue enggak enak dong sama dia. Kalau bapak ibu punya perasaan enggak enak nanti mati pelan-pelan lho kena stroke. (Orang-orang tertawa-red).

Jadi,ang…bukan anggap. ini adalah hak semua bapak ibu sebagai warga DKI. Kebetulan saya gubernur mempunyai program itu. Jadi tidak ada hubungannya dengan perasaan bapak ibu mau pilih siapa. Ya saya kira itu. Kalau yang benci sama saya, jangan emosi terus dicolok waktu pemilihan colok foto saya, wah jadi kepilih nanti saya. Jadi kalau benci sama saya, coloknya musti berkali-kali baru batal. Kalau cuma colok sekali, wah kepilih lho gue entar (Orang-orang tertawa).

begitu diliat trus colok foto saya, wahh ini kepilih nanti,

Jadi kalau benci sama saya colok nya mesti berkali2 baru batal, nah kalau colok sekali?

Saya kira itu silakan kalau ada yang mau tanya?


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home