Loading...
INDONESIA
Penulis: Dewasasri M Wardani 12:41 WIB | Kamis, 05 November 2015

Tri Rismaharini dan Yoyok Sudibyo Raih Bung Hatta Award 2015

Logo Bung Hatta Anti-Corruption Award (BHACA). (Foto: id.wikipedia.org)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya 2010-2015 dan Yoyok Riyo Sudibyo, Bupati Batang 2012-2017, ditetapkan sebagai penerima anugerah Bung Hatta Anti-Corruption Award (BHACA) 2015. Penyerahan penghargaan dijadwalkan dilaksanakan pada Kamis (5/11) ini.  

Kedua individu itu dinilai berintegritas tinggi dan dinilai berhasil melakukan inovasi dalam sektor pelayanan publik dan birokrasi pemerintah. 

Keputusan pemberian kepada dua individu tersebut ditetapkan pada tanggal 20 Oktober 2015 oleh Dewan Juri BHACA 2015 yang terdiri atas Endy M Bayuni (wartawan senior), Luky Djani (aktivis/akademisi), dan Zainal A Mochtar (ahli hukum tata negara).  

Sebagai komunitas yang sadar mengenai bahaya korupsi bagi kelangsungan hidup bermasyarakat dan berbangsa, Perkumpulan Bung Hatta Anti-Corruption Award secara konsisten memberikan penghargaan kepada pribadi-pribadi yang terus berusaha menumbuhkembangkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, dan bertanggung jawab, serta menjadi inspirator bagi terbangunnya upaya pemberantasan korupsi di lingkungannya. Tahun 2015 ini, merupakan penganugerahan BHACA yang keenam kalinya. 

Ketua Dewan Juri BHACA 2015 Endy M Bayuni mengatakan, “Pemberian penghargaan ini dapat memberikan semangat baru dalam usaha melawan korupsi, di tengah meningkatnya skeptimisme masyarakat terhadap komitmen negara. Risma dan Yoyok, bersama para peraih BHACA sebelumnya, menjadi panutan agar tujuan mulia ini terus diperjuangkan.”

Dalam kurun waktu 12 tahun sejak didirikan, BHACA telah menganugerahkan penghargaan sebanyak enam kali kepada 15 pribadi yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dan melalui seleksi yang ketat.

“Di antara maraknya berita buruk ulah para koruptor di media massa, kita sungguh perlu kisah sosok-sosok inspiratif, yang berintegritas, dan yang berkarya dengan tulus untuk kepentingan publik. Dengan adanya individu-individu seperti Risma dan Yoyok, kita semakin yakin bahwa bangsa kita masih ada orang-orang baik yang memberi kita harapan masa depan yang lebih mulia,” kata Natalia Soebagjo, Ketua Dewan Pengurus Harian BHACA.

Tentang Tri Rismaharini dan Yoyok Riyo Sudibyo

Tri Rismaharini, sejak tahun 2002 ketika masih menjabat sebagai Kepala Bagian Bina Program Pembangunan di Pemkot Surabaya, sudah memulai e-procurement (lelang pengadaan barang elektronik), agar proses lelang berjalan secara transparan tanpa korupsi.

Sistem e-government yang ia terapkan di seluruh sektor pemerintahan membuat kontrol pengeluaran dinas-dinas menjadi lebih mudah, mencegah praktik korupsi, dan menghemat Rp 600 miliar – Rp 800 miliar tiap tahun.

Memberi teladan dengan praktik langsung di lapangan adalah salah satu ciri Risma. Sering sekali masyarakat melihatnya berada di jalanan melakukan sendiri pekerjaan bawahannya ketika itu dirasakan perlu. Surabaya di tangan Risma menjadi kota yang cantik dan tertata, tidak hanya di pusat kota namun hingga ke pelosok. Selain bersih lingkungan fisiknya, Surabaya juga bersih tanpa korupsi dalam tata kelola pemerintahannya.

Yoyok Riyo Sudibyo, saat mulai menjabat tahun 2012, membuat Surat Pernyataan Bupati Batang tidak meminta proyek dengan mengatasnamakan pribadi, keluarga, atau kelompok; membuat Pakta Integritas Pelaksana Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam pencegahan dan pemberantasan KKN, serta mengadakan Festival Anggaran agar seluruh perencanaan anggaran dipamerkan kepada masyarakat secara transparan.

Yoyok menggandeng Transparency International Indonesia, ICW, dan KPK guna mendorong terciptanya pemerintah yang bersih, dan meminta seluruh jajaran birokrasi menandatangani pakta integritas tidak korupsi.

Batang menjadi daerah pertama di Jawa Tengah dalam pencanangan zona integritas bebas korupsi, dan penghematan Kabupaten Batang mencapai Rp 5 miliar - Rp 6 miliar, peningkatan pendapatan daerah Rp 14,4 miliar, dan efisiensi belanja pegawai Rp 42,4 miliar. (bunghattaaward.org)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home