Loading...
DUNIA
Penulis: Reporter Satuharapan 15:23 WIB | Senin, 04 Agustus 2014

Turis AS Ditahan Korut Dituduh Tinggalkan Alkitab di Toilet

Foto Jeffrey Fowle yang diambil di Kota Moraine pada Senin (9/6). (Foto: Reuters)

KOREA UTARA, SATU HARAPAN.COM – Pemerintah Korea Utara mengumumkan bahwa turis warga Amerika Serikat, Jeffrey Fowle yang ditahan tiga bulan lalu dituduh melawan negara. Menurut pemerintah Korut, Jeffrey Fowle ditahan karena meninggalkan Alkitab di sebuah restoran yang berada di kota Chongjin.

Mereka pada Jumat (1/8) berharap diadili segera dan memohon bantuan dari pemerintah AS untuk membebaskan mereka dari apa yang mereka katakan bisa menjadi hukuman penjara yang lama.

Dalam penampilan pertama mereka sejak ditahan lebih dari tiga bulan lalu, Matthew Miller Todd dan Jeffrey Edward Fowle mengatakan kepada kru AP Television News—Korea Utara—bahwa mereka dalam keadaan sehat dan diperlakukan dengan baik. Mereka juga mengatakan bahwa mereka diizinkan untuk jalan-jalan setiap hari di lingkungan penjara. Pertemuan singkat dilakukan di bawah kondisi bahwa lokasi tertentu yang tidak diungkapkan.Fowle mengatakan ia takut situasinya akan semakin buruk setelah dia pergi ke pengadilan.

Ri Tong II, seorang diplomat Korea Utara, menolak menjawab pertanyaan tentang Amerika pada konferensi pers Jumat di markas Besar PBB. Tapi, bila ditekan pertanyaan tindak lanjut dia mengatakan kasus mereka “masalah hukum” dan mereka telah “melanggar hukum kami.”

Di samping Tempat Sampah

Pria berusia 56 tahun yang berasal dari Ohio ini meninggalkan Alkitab berbahasa Inggris-Korea yang biasa digunakan saat beribadah di gereja. Fowle bersama dengan para turis lainnya sedang berjalan-jalan ke sebuah restoran yang bernama Chongjin Seamen’s Club yang berada di kota Chongjin pada Minggu (4/4). Saat mereka hendak meninggalkan restoran itu, Fowle meninggalkan Alkitabnya di toilet. Seorang staf Chongjin Seamen’s Club menemukan Alkitab itu di samping tempat sampah di toilet dan terbungkus dengan menggunakan kertas koran cina. Dalam Alkitab tersebut terdapat Identitas dan nomor telpon Fowle. Ia pun melaporkan kejadian ini kepada pihak berwenang Korea Utara

Saat pemandu perjalanan bertanya kepada Fowle dan turis lainnya apabila ada barang yang ketinggalan. Fowle mengatakan bahwa Alkitabnya terjatuh dari sakunya karena ukuran Alkitab yang terlalu besar.

Fowle dan para turis lainnya berada di Bandara Pyongyang’s Sunan saat hendak meninggalkan Korea Utara pada Rabu (7/4). Sebelum memasuki ruang tunggu, pihak berwenang Korea Utara menahan dan membawa Fowle.

Jeffrey Fowle ditahan bersama dengan seorang turis Amerika yang bernama Matthew Miller. Matthew Miller ditahan pada bulan April karena insiden yang berbeda dengan Fowle. Mathew Miller ditahan karena merobek visanya dan mencoba menyatakan suaka politik menurut media pemerintah. Mereka telah meminta bantuan dari pemerintah Amerika Serika untuk mengamankan proses pembebasan mereka dan akan segera menghadapi persidangan.

Selain Jeffrey Fowle, kejadian serupa juga pernah dialami oleh seorang misionaris dari Australia yang bernama John Short. Dua bulan sebelum John Fowle datang ke Korea Utara, John Short ditahan oleh pihak berwenang Korea Utara karena meninggalkan Alkitab di area terbuka bagi turis. (reuters.com/nationalpost.com)

Artikel tentang sikap Korut terkait religi dan HAM dapat Anda baca di:

Korea Utara akan Adili Dua Warga AS
Korea Utara Tahan Misionaris Australia
Korea Utara akan Bebaskan Misionaris Australia
PBB Desak Korut Akhiri Pelanggaran HAM
Dennis Rodman Serukan Kim Jong-Un Bebaskan Kenneth Bae
Denis Rodman Minta Maaf Sekembali dari Korea Utara

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home