Loading...
MEDIA
Penulis: Sabar Subekti 17:49 WIB | Kamis, 07 April 2022

Turki Hentikan Pengadilan Pembunuhan Wartawan Khashoggi, Memindahkannya ke Arab Saudi

Komite Perlindungan Wartawan menggelar protes di luar Kedutaan Besar Arab Saudi di WashingtonDC, Amerika Serikat pada 2 Oktober 2019 menandai satu tahun pembunuhan terhadap wartawan Jamal Khashoggi (Foto: dok. Reuters/Sarah Silbiger)

ISTANBUL, SATUHARAPAN.COM-Pengadilan Turki memutuskan pada hari Kamis (7/4) untuk menghentikan persidangan tersangka dari Arab Saudi atas pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi dan mentransfernya ke Arab Saudi.

Ini sebuah keputusan yang mendapat kecaman dari kelompok-kelompok hak asasi manusia dan terjadi Ankara memperbaiki hubungan dengan Riyadh.

BACA JUGA:

  1. AS:PUTRA MAHKOTA SAUDI MUNGKIN MENYETUJUI PEMBUNUHAN WARTAWAN JAMAL KHASHOGGI
  2. TUNANGAN JAMAL KHASHOGI GUGAT PUTRA MAHKOTA ARAB SAUDI
  3. KELUARGA KHASHOGGI MAAFKAN PELAKU PEMBUNUHAN AYAH MEREKA

Pekan lalu jaksa menyerukan persidangan in absentia terhadap 26 tersangka Arab Saudi untuk ditransfer dari Istanbul ke otoritas Arab Saudi. Menteri kehakiman kemudian mengatakan permintaan itu didukung pemerintah.

Pembunuhan Khashoggi di konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, empat tahun lalu memicu kecaman global dan memberi tekanan pada penguasa de facto Arab Saudi, Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

"Membuat keputusan untuk menghentikan (persidangan) bertentangan dengan hukum... karena putusan bebas tentang para terdakwa di Arab Saudi telah diselesaikan," kata Gokmen Baspinar, pengacara yang mewakili Hatice Cengiz, tunangan jurnalis yang terbunuh itu.

“Fakta bahwa persidangan dipindahkan ke negara di mana tidak ada keadilan adalah contoh tidak bertanggung jawab terhadap rakyat Turki,” katanya.

Menurut laporan PBB tahun 2019, tanggung jawab atas kematian jurnalis Arab Saudi terletak pada pejabat tinggi di monarki Arab Saudi.

Sebuah laporan intelijen Amerika Serikat yang dirilis setahun lalu mengatakan Pangeran Mohammed telah menyetujui operasi untuk membunuh atau menangkap Khashoggi, tetapi pemerintah Arab Saudi membantah keterlibatan putra mahkota dan menolak temuan laporan itu.

Pengadilan Turki memulai persidangan pada tahun 2020 dengan ketegangan hubungan antara Ankara dan Riyadh, dua kekuatan regional Muslim Sunni. Tetapi dengan Turki yang tertarik pada investasi untuk meningkatkan ekonominya, telah berusaha selama setahun terakhir untuk menyembuhkan keretakan hubungan dengan Riyadh.

Menjelang putusan, Human Rights Watch telah memperingatkan bahwa mentransfer persidangan ke Riyadh akan menghalangi keadilan.

Itu "akan mengakhiri kemungkinan keadilan bagi (Khashoggi), dan akan memperkuat keyakinan nyata otoritas Arab Saudi bahwa mereka dapat lolos dari pembunuhan," kata Michael Page, wakil direktur Timur Tengah di Human Rights Watch. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home