Loading...
FOTO
Penulis: Reporter Satuharapan 13:07 WIB | Jumat, 19 Agustus 2016

UE Serukan Penghentian Pertempuran di Aleppo

UE Serukan Penghentian Pertempuran di Aleppo
Asap membubung tinggi menyusul serangan pasukan rezim Suriah terhadap posisi pemberontak saat pertempuran sengit di Aleppo pada 18 Agustus 2016. Aleppo Selatan menjadi lokasi pertempuran intens sejak 31 Juli, ketika aliansi Army of Conquest melancarkan serangan besar untuk memecah pengepungan oleh pasukan rezim di wilayah yang dikuasai oleh oposisi di timur kota itu. (Foto-foto: AFP)
UE Serukan Penghentian Pertempuran di Aleppo
Bocah Suriah berdiri di kendaraan bak terbuka di kota Manbij, Suriah, 14 Agustus 2016, sepekan setelah aliansi Arab-Kurdi yang dikenal sebagai Syrian Democratic Forces (SDF), memukul mundur ISIS di kota itu. Mundurnya ISIS dari kota yang mereka rebut pada 2014 tersebut merupakan kekalahan terbesar ekstremis itu dari SDF yang didukung serangan udara Amerika Serikat.
UE Serukan Penghentian Pertempuran di Aleppo
Warga Suriah berkumpul di jalanan Kota Aleppo pada 6 Agustus 2016 untuk merayakan kabar gembira bahwa pemberontak telah mematahkan pengepungan di kota itu selama tiga pekan.
UE Serukan Penghentian Pertempuran di Aleppo
Pejuang oposisi yang tergabung dalam Ajnad Al Sham melepaskan tembakan artileri dari posisi mereka di wilayah pinggiran selatan ke arah pasukan rezim dalam upaya untuk meredakan pengepungan kota terbesar kedua Suriah, Aleppo, 31 Juli 2016.
UE Serukan Penghentian Pertempuran di Aleppo
Hanya segelintir warga yang diizinkan meninggalkan distrik kekuasaan oposisi melalui koridor bantuan kemanusiaan sebelum pemberontak membatasinya, ungkap Observatorium HAM Suriah pada 28 Juli 2016.
UE Serukan Penghentian Pertempuran di Aleppo
Warga berkumpul di lokasi serangan bom di kota Qamishli, Suriah timur laut pada 27 Juli 2016.

BRUSSEL, SATUHARAPAN.COM - Uni Eropa (UE) mendesak agar pertempuran segera di hentikan di Kota Aleppo, Suriah, hari Kamis (18/8), untuk memberikan akses pengiriman bantuan medis dan kemanusiaan bagi sekitar 1,5 juta warga sipil yang terjebak di daerah konflik.

“UE dan para negara anggota menyerukan agar pertempuran segera dihentikan di Aleppo untuk memungkinkan pertolongan medis, pengiriman bantuan dan perbaikan infrastruktur air dan listrik,” ujar kepala kebijakan luar negeri UE Federica Mogherini.

PBB memperingatkan, Kamis, konvoi bantuan tidak dapat menjangkau daerah-daerah yang terkepung di Suriah meski warganya amat membutuhkan bantuan pangan dan obat-obatan selama sebulan terakhir.

Aleppo, kota terbesar kedua sekaligus pusat bisnis Suriah, menimbulkan keprihatinan sejak pasukan rezim Presiden Bashar al Assad berhasil merebut kembali jalur pengiriman pasokan ke wilayah pemberontak pada pertengahan Juli.

Mogherini, atas nama 28 negara anggota UE, menyerukan kepada semua pihak untuk berusaha mengakhiri pengepungan dan memberikan akses pengiriman bantuan kemanusiaan bagi para warga yang amat membutuhkan.

Pada saat yang sama, Mogherini mengatakan semua pihak asing yang terlibat harus mematuhi komitmen yang dibuat oleh International Syria Support Group (ISSG) pada Mei lalu untuk melakukan gencatan senjata demi memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan. (AFP)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home