Loading...
SAINS
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 13:30 WIB | Minggu, 06 November 2016

UEA Akan Miliki Pabrik Penangkap Karbon Dioksida Pertama

Ilustrasi: Pabrik batubara di Victoria Australia akan ditutup pada Maret 2017, setelah raksasa energi Prancis, Engie, memutuskan pembangkit listrik paling kotor Australia. (Foto: phys.org)

ABU DHABI, SATUHARAPAN.COM – Pabrik pertama di Timur Tengah yang akan menyerap karbon dioksida dari udara mulai beroperasi di Uni Emirat Arab (UEA), kata pengembang dan menteri pada Sabtu (5/11).

Pabrik tersebut – disebut-sebut sebagai yang pertama di Timur Tengah dan Afrika Utara – akan menyerap hingga 800.000 ton CO2 tiap tahun, kata Carbon Capture Company Al Reyadah.

Pabrik itu akan menangkap emisi CO2 dari produsen baja utama Emirates Steel Industries (ESI) di Abu Dhabi, sebelum melepaskan gasnya ke ladang minyak UEA guna meningkatkan produksi di sana.

“Setelah fasilitas ini siap mengatasi emisi C02, nantinya akan seperti mengurangi 170.000 mobil dari jalanan,” kata Menteri Energi UEA Suhail al-Mazrouei.

Al-Mazrouei mengatakan proyek itu sudah dipelajari “sejak lama” dan memakan biaya sekitar 450 juta dirham (sekitar Rp 1,57 triliun).

Para ilmuwan mengatakan penangkapan karbon dioksida merupakan solusi yang baik untuk mengurangi emisi gas yang menjadi salah satu faktor penyebab perubahan iklim tersebut.

Proyek serupa untuk menangkap CO2 sedang dijalankan di sejumlah negara lain termasuk Arab Saudi. (AFP)

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home