Loading...
INDONESIA
Penulis: Martahan Lumban Gaol 21:06 WIB | Kamis, 14 Januari 2016

Ulil: Aktor Bom Sarinah adalah ISIS

Kondisi evakuasi korban ledakan bom yang terjadi di pos polisi Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1) yang terjadi sekitar pukul 10.45 WIB dan telah memakan korban sekitar empat orang jiwa. Belum ada keterangan resmi terkait dengan ledakan bom yang terjadi di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat. (Foto: Dok. satuharapan.com/Dedy Istanto)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pendiri Jaringan Islam Liberal, Ull Abshar Abdalla, menduga kelompok militan Islamic State Iraq and Syria (ISIS) adalah aktor yang melakukan aksi teror bom d‎i Kawasan Sarinah, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, hari Kamis (14/1) siang.

Menurutnya, hal itu dapat dilihat dari pola permainan saat peristiwa terjadi. "Bila melihat polanya, saya yakin ini karya ISIS, bukan Jamaah Islamiyah ataupun Alqaeda. Mereka melakukan serangan di depan umum, menyerang masyarakat umum, dan lokasinya sama dengan yang mereka pilih di Kenya, yaitu di mall," ucap Ulil saat ditemui satuharapan.com, di Kantor Maarif Institute, Jalan Tebet Barat Dalam II, Jakarta Selatan, hari Kamis (14/1).

Terkait tidak adanya tanda-tanda yang ditemukan saat kejadian seperti dalam aksi terorisme di Kota Paris, Prancis, bulan November 2015 lalu, ‎menurutnya, ISIS memainkan variasi serangan pada serangannya di berbagai negara.

Namun intinya, kata Ulil, lewat aksi terorisme di Kawasan Sarinah, hari Kamis (14/1), ISIS ingin mendeklarasikan keberadaannya di Tanah Air. "Selama ini, sejak sekelompok orang di Indonesia menyatakan di baiat pada khalifah di Baghdad, belum pernah ada aktivitas yang mereka sebut dengan jihad. Jadi ini semacam finger print ISIS di Indonesia," kata Ulil.

Pendapat Ulil itu diperkuat oleh pakar kebudayaan dan agama dari Univeristas Boston, Amerika Serikat, Robert W Hefner. Menurutnya, bila diamati dari kejauhan, aksi teror bom di Kawasan Sarinah dilakukan oleh kelompok militant ISIS.

Robert berpendapat, ISIS ingin menciptakan ketegangan di sejumlah negara Muslim yang maju dan berhasil dalam menjalankan demokrasi.

“Kalau lihat dari jauh, ini adalah simpatisan ISIS, seperti yang kita amati pekan lalu di Turki dimana ada peledakan bom bunuh diri. Ada orang yang mau menciptakan ketegangan di negara Muslim maju dan berhasil dalam demokrasi,” katanya.

Dia menambahkan, ISIS ingin merusak stabilitas negara Muslim, terutama yang berhasil dalam pembangunan ekonomi dan demokrasi, salah satunya adalah Indonesia.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home