Loading...
DUNIA
Penulis: Kris Hidayat 18:40 WIB | Sabtu, 12 April 2014

UNICEF: 50.000 Anak Terancam Meninggal di Sudan

Anak-anak Sudan Selatan yang beruntung mendapatkan pelayanan kesehatan. (Foto: sudanvillagecare.org)

NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Konflik yang terjadi di Sudan Selatan memicu risiko kelaparan serius yang akan membunuh hingga 50.000 anak-anak dalam beberapa bulan jika pihak Sudan Selatan tidak mengambil tindakan dengan segera, PBB memperingatkan pada Jumat (11/4).

Negara Afrika itu mengalami gizi buruk tingkat tinggi sejak merdeka pada 2011, kata UNICEF, dan kondisi memburuk sejak terjadi konflik etnik antara pasukan pendukung Presiden Salva Kiir dengan para pendukung mantan wakil presiden Riek Machar terjadi.

“Sekarang konflik yang berkepanjangan telah mendorong mereka ke pinggiran-kecuali pengobatan segera ditingkatkan, hingga 50.000 anak-anak di bawah umur lima tahun kemungkinan besar meninggal,” kata UNICEF.

UNICEF memperkirakan bahwa sebanyak 3.7 juta orang mengalami risiko “kekurangan makanan”.

“Sayangnya, kondisi buruk masih akan terjadi. Jika konflik berlanjut, dan para petani kehilangan musim panen, anak-anak akan mengalami gizi buruk dalam jumlah yang belum pernah dialami di sini,” kata Jonathan Veitch, perwakilan UNICEF di Sudan Selatan.

“Jika kita tidak mendapatkan lebih banyak dana dan akses yang lebih baik untuk menjangkau anak-anak yang kurang gizi di Sudan Selatan, puluhan balita akan meninggal.”

Tujuan langsung UNICEF adalah untuk mengobati 150.000 anak-anak penderita gizi buruk dengan suplemen makanan, vitamin dan obat penjernih air, serta menolong wanita hamil dan menyusui.

Untuk melakukan itu, pihaknya membutuhkan dana senilai 38 juta dolar Amerika (sekitar Rp 433,5 miliar), namun sejauh ini pihaknya baru mendapatkan dana senilai 4,6 juta dolar Amerika (sekitar Rp 52,4 miliar). (Ant) 

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home