Loading...
DUNIA
Penulis: Eben Ezer Siadari 15:19 WIB | Minggu, 15 Maret 2015

Vatikan Setuju Penggunaan Kekuatan Bersenjata untuk Hentikan ISIS

Pejuang dari Tentara Pembebasan Suriah, kiri, dan pejuang Kurdi, tengah, bergabung untuk melawan ISIS di Kobane pada November 2014. (Foto: AP)

VATIKAN, SATUHARAPAN.COM - Duta Besar Vatikan untuk Jenewa mengatakan penggunaan kekuatan bersenjata diperlukan untuk melindungi kelompok minoritas dari agresi kelompok ekstremis Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS, jika solusi politik tidak tercapai.

Dalam sebuah wawancara dengan situs Katolik AS, Crux, Uskup Agung Silvano Tomasi mengatakan ISIS yang telah mendeklarasikan kekhalifahan lintas-perbatasan setelah merebut kawasan  Suriah timur dan utara Irak, sedang melakukan genosida dan karena itu harus dihentikan.

"Apa yang dibutuhkan adalah koalisi yang terkoordinasi dan dipikirkan dengan baik untuk melakukan segala kemungkinan demi mencapai penyelesaian politik tanpa kekerasan," kata Tomasi, dikutip oleh Crux,  Jumat.  "Tetapi kalau itu tidak mungkin, maka penggunaan kekuatan bersenjata akan diperlukan, " kata dia, sebagaimana dilansir kembali oleh Reuters, Minggu,  (15/3).

Kata-kata Tomasi ini disampaikan menyusul kecaman terhadap ISIS oleh Paus Fransiskus, yang mengecam pemancungan 21 warga Kristen Koptik Mesir  di Libya pada bulan Februari lalu. Paus  mengatakan adalah "sah" untuk menghentikan agresor yang tidak adil.

Komentar duta besar diterbitkan pada hari yang sama dengan pernyataan dari sekelompok negara yang dipimpin oleh Tahta Suci, Rusia dan Lebanon yang menyerukan masyarakat internasional untuk mendukung semua komunitas etnis dan agama di Timur Tengah.

Vatikan mengatakan lebih dari 60 negara termasuk Amerika Serikat telah mendukung pernyataan tersebut, yang memperingatkan bahwa orang Kristen, khususnya, sekarang "hidup dalam ancaman eksistensial yang serius."

Tomasi menekankan dalam wawancara bahwa orang Kristen bukan satu-satunya kelompok minoritas yang ingin dilindungi dari ISIS, yang telah  memenggal sandera Arab dan Barat dan menculik atau membunuh anggota yang berbeda agama.

"Kristen, Yazidi, Syiah, Sunni, Alawi, semua adalah manusia yang berhak dan layak untuk dilindungi," katanya. "Kristen adalah target khusus pada saat ini, tapi kami ingin membantu mereka tanpa mengecualikan siapa pun."

Tomasi mengatakan setiap koalisi anti-ISIS harus mencakup negara-negara Muslim di Timur Tengah dan dipandu oleh PBB.

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home