Loading...
RELIGI
Penulis: Endang Saputra 06:57 WIB | Rabu, 30 September 2015

Wagub Jatim Janji Pemerintah Kawal Asuransi Haji Meninggal

Ilustrasi. Jemaah haji Indonesia asal Kloter JKS 09 bercampur baur dengan jemaah haji negara lain untuk menuju Jamarat menjelang tengah malam (25/9). (Foto: kemenag.go.id)

KEDIRI, SATUHARAPAN.COM – Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf berjanji pemerintah akan terus mengawal proses pencairan asuransi dari jemaah haji yang meninggal di Arab Saudi, saat menunaikan ibadah haji.

"Ada asuransi sekitar Rp 38 juta per jemaah meninggal. Nanti, akan dikawal pemerintah proseses pencairannya," katanya saat berkunjung ke rumah almarhum Rochmani, jemaah haji asal Desa Kranggan, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Selasa (29/9) malam.

Rochmani menjadi salah satu korban tragedi di Mina. Wagub juga mengatakan, nantinya diharapkan korban tragedi itu juga mendapatkan santunan seperti yang dialami korban jatuhnya crane.

"Kalau crane, hampir pasti. Kami harapkan nanti ada santunan dari Arab seperti korban crane," kata dia.

Ia juga mengatakan, pemerintah provinsi sudah meminta ke petugas haji meminta Arab Saudi terbuka dalam hasil investigasi yang dilakukan. Selain itu, pemerintah juga berharap Arab Saudi memerhatikan jemaah asal Asia.

Jemaah Asia, salah satunya Indonesia cukup banyak warganya yang menunaikan ibadah haji serta umrah. Dengan itu, harusnya pemerintah Arab Saudi juga bisa memberikan kontribusi misalnya penunjuk jalan denga bahasa Indonesia ataupun melayu.

"Kami sudah minta pelayanan umum ditingkatkan, termasuk untuk keselamatan," katanya.

Rochmani menjadi korban tragedi Mina. Selain ia, ada jemaah lain yang juga menjadi korban tragedi Mina, yaitu Siti Muanifah, yang juga warga Desa Besuk, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri.

Wagub Jatim mengaku sengaja datang ke rumah duka, mengucapkan bela sungkawa langsung atas wafatnya almarhum. Ia juga mendoakan keluarga diberi sabar dengan musibah tersebut.

Secara total, di Jatim terdapat 10 jemaah yang meninggal dunia akibat tragedi Mina tersebut. Selain meninggal, masih terdapat sekitar 20 jemaah yang belum bisa dihubungi. Ia berharap, jemaah yang belum bisa dihubungi ini dalam kondisi sehat semua.

Direktorat Pertahanan Sipil Arab Saudi melaporkan jumlah korban yang tewas akibat berdesak-desakan keluar dari Mina menuju tempat melempar jumrah menjadi 717 orang. Sementara itu, jumlah korban terluka mencapai 863 orang.

Kejadian itu bukan hanya terjadi pertama kali, melainkan sudah berulangkali. Sebelumnya, pada 2 Juli 1990 sebanyak 1426 korban tewas. Pada 23 mei 1994, insiden Mina kembali terjadi dengan korban 270 meninggal dunia.

Empat tahun kemudian tepatnya 9 April 1998 sebanyak 118 korban meninggal dunia. Pada 5 Maret 2001, 35 orang juga meninggal dunia. Dua tahun kemudian 11 Februari 2003 setidaknya 250 jemaah pelempar jumroh meninggal dunia. Sementara pada 12 Januari 2006 sebanyak 364 orang meninggal dunia.(Ant)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home