Loading...
RELIGI
Penulis: Endang Saputra 15:23 WIB | Selasa, 02 Agustus 2016

Wahid Foundation Kecam Peristiwa Tanjungbalai

Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid di Hotel Rancamaya Bogor Jawa Barat, hari Senin (1/8). (Foto: Dok.satuharapan.com/ Endang Saputra)

BOGOR, SATUHARAPAN.COM – Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid mengutuk keras kerusuhan berbau Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA) di Tanjungbalai, Asahan, Sumatera Utara, pada Sabtu (30/7).

“Wahid Foundation mengutuk keras tindakan pembakaran rumah ibadah di Tanjungbalai, dan kita meminta agar pemerintah dalam hal ini aparat keamanan mengusut secara tuntas siapa yang ada dibelakang dalam kekerasan ini,” kata Yenny di Hotel Rancamaya Bogor Jawa Barat, hari Senin (1/8).

Yenny juga meminta kepada semua pihak untuk jangan sembarangan menuduh umat Islam dan pihaknya tidak ingin gebyah uyah (menyamaratakan semua orang hanya karena satu kasus) seperti itu.

“Jangan-jangan ada kelompok yang melakukan provokasi ini harus kita selidiki siapa mereka apakah jangan-jangan ada kelompok yang sengaja berupaya untuk mempecah belah umat dan masyarakat dengan menugangi isu-isu semacam ini,” kata dia.  

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Rina Sari Ginting di Medan, hari Minggu (31/7) mengatakan, ketujuh warga Tanjungbalai itu ditetapkan sebagai tersangka karena melakukan pencurian saat kerusuhan berlangsung.

Ketujuh warga itu adalah MARP (16) warga Jalan Juanda, Adk (21) warga Jalan Juanda, MIL (17) warga jalan Juanda, AAM (18) warga Sei Dua RMH Delen, FF (16) warga Jalan Pepaya, AP (18) warga Rambutan, dan MRM (7) warga Jalan Rambutan.

Seluruh tersangka dikenakan pelanggaran Pasal 363 KUH Pidana tentang Pencurian.

“Anak muda lebih punya kencederungan lebih gampang terprovokasi melakukan tindakan radikal ini,artinya perlu ada intervensi dan upaya penyadaran lebih masif lagi yang yang lakukan oleh anak-anak muda supaya tidak gampang terprovokasi,” kata dia.

Oleh karena itu, seluruh elemen masyarakat harus terus melakukan kampaye damai tentang toleransi di kalangan anak muda dan mengajak mereka tidak gampang diprovokasi.

Wahid Foundation telah melakukan pelatihan-pelatihan untuk para anak muda seperti latihan kepemimpinan, melatih cara menggunakan sosial media yang baik dan menggaungkan pesan-pesan perdamaian.

“Kami banyak melakukan pelatihan-pelatihan melakuan pelatihan kepemimpinan dikalangan anak muda mengajak mereka pelatihan sosial media, menggaungkan pesan-pesan perdamaian itu banyak kami lakukan karena anak muda itu potensinya luar biasa baik dalam hal menyebarkan pesan perdamian maupun dalam hal menyampaikan pesan kebencian ini potensi yang kita rawat dan kita rangkul,” kata dia.

“Anak muda kan gampang galau, jadi kalau kegalauannya diprovokasi dan tersalurkan yang ke hal-hal yang negatif bisa saja jadi anak muda rentan, keluarga yang menjadi pondasi untuk menangkal kelompok-kelompok radikal,” dia menambahkan.

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home