Loading...
RELIGI
Penulis: Prasasta Widiadi 11:49 WIB | Kamis, 01 September 2016

WCC Serukan Perlindungan Pengungsi

Dua anak pengungsi dari Yaman, Muna (9 tahun), dan Swkina (8 tahun) berdiri di luar tenda keluarga mereka di kamp di Darwin. Mereka berasal dari Provinsi di Yaman utara, Amran. (Foto: dari UNHCR/Yahya Arhab)

SATUHARAPAN.COM – Perang dan konflik memaksa ribuan keluarga meninggalkan rumah setiap hari. Dewan Gereja Dunia (World Council of Churches/WCC) mengajak banyak orang yang berkehendak baik untuk mendukung kampanye Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang membawahi pengungsi di dunia (UNHCR) yang melakukan kampanye #WithRefugees.

Seperti diberitakan situs resmi Dewan Gereja Dunia, oikoumene.org, pada hari Rabu (31/8), WCC mengharapkan dukungan dengan menandatangani petisi untuk diserahkan ke markas PBB sebelum pertemuan Majelis Umum pada tanggal 19 September yang salah satu agendanya membahas tentang pengungsi.

Menurut Sekretaris Umum Dewan Gereja Dunia, Olav Fykse Tveit, lewat kampanye tersebut banyak orang di seluruh dunia diminta meningkatkan kepedulian untuk memastikan setiap anak pengungsi mendapat pendidikan. “Setiap keluarga pengungsi memiliki tempat yang aman untuk hidup, dan bahwa setiap pengungsi dapat bekerja atau belajar keterampilan baru untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat mereka,” kata dia.

“Perpindahan atau migrasi adalah realitas manusia yang perlu dikelola dengan baik,” kata dia.

Tveit menambahkan WCC berkomitmen secara aktif mendukung kampanye #WithRefugees UNHCR.

Menurut Tveit, kampanye tersebut menyerukan para pemimpin dunia diajak menemukan solusi untuk perlindungan pengungsi, berdasarkan semangat tanggung jawab bersama, nilai-nilai bersama.  

“Saat ini amat disayangkan karena pengungsi dan migran menjadi kambing hitam untuk masalah sosial-ekonomi domestik, karena kami mencemaskan di setiap negara tumbuh beberapa paham seperti prasangka buruk,” kata dia.

“Mewujudkan kehidupan baru yang berpengharapan bagi mereka yang terpinggirkan dari negaranya adalah salah satu ciri iman Kristen kita,” kata Tveit.

Anggota Eksekutif Program Misi dan Penginjilan WCC, Dr Katalina Tahaafe Williams, mengatakan dengan skala besar migrasi orang di seluruh dunia terlihat banyak sekali contoh xenophobia (paham diskriminasi terhadap etnis atau ras tertentu) dan kekerasan rasial yang meningkat.

“Dalam keadaan seperti itu, sebagai persekutuan gereja, iman kita terpanggil untuk melaksanakan misi yakni mengurusi mereka yang terpinggirkan,” kata Williams.

Williams menuturkan untuk mengurusi pengungsi dapat diwujudkan secara konkret dengan setia kepada nilai-nilai kemanusiaan.

Dalam Olahraga Dukung Pengungsi

Dewan Gereja Dunia beberapa waktu lalu mendukung atlet yang tergabung dalam kontingen Pengungsi di Olimpiade 2016.

Seperti diberitakan pada situs resmi WCC, hari Kamis (28/7) WCC menginginkan masyarakat memberi dukungan doa bagi atlet tersebut karena infrastruktur negara tempat asal mereka tidak memungkinkan menyelenggarakan kegiatan olahraga, sehingga atlet negara tersebut harus terpisah jauh dari tempat tinggal asalnya. (oikoumene.org)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home