Loading...
DUNIA
Penulis: Prasasta Widiadi 18:02 WIB | Selasa, 24 Februari 2015

Australia Butuh Bantuan Negara Lain Deteksi Pencuri Ikan

Seorang pedagang ikan bandeng berukuran besar yang didatangkan dari Muara Gembong mulai digelar menjelang perayaan Hari Imlek 2566 tahun ini di Jalan Pasar Bunga Rawa Belong, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (17/2). Menurut sebagian warga keturunan Tionghoa mengakui ikan bandeng dianggap dapat memberikan keberuntungan dan rezeki. (Foto-foto: Dedy Istanto).

WOLLONGONG, SATUHARAPAN.COM – Australia membutuhkan bantuan negara lain untuk mengatasi pencurian ikan. “Tahun ini saja sudah ada beberapa kejadian dimana Australia tidak bisa berbuat apa-apa,” kata Sam Bateman, pakar keamanan laut  dari Australian National Centre for Ocean Resources and Security, Selasa (24/2).

Bateman menambahkan, meskipun Australia berhasil mendeteksi tiga kapal pencuri ikan,  patroli Selandia Baru yang melakukan respon kepada ketiga kapal asing itu di zona ekonomi eksklusif Australia pada Januari 2015.

Sam menambahkan Australia tidak sanggup melindungi kedaulatan wilayah lautnya di perairan Antartika dengan meningkatnya pencurian ikan di wilayah itu.

 Sam Bateman yang mantan perwira Angkatan Laut  menjelaskan bahwa luasnya wilayah perairan yang dikenal sebagai Laut Selatan itu menjadi sasaran pencurian ikan.

Awal Februari lalu, sebuah kapal penangkap ikan asal Tasmania terperangkap es di Antartika dan diselamatkan oleh penjaga pantai Amerika Serikat. Sam juga menyoroti bahwa akhir-akhir ini Negeri Kangguru tersebut membutuhkan kapal patroli pemecah es untuk meningkatkan kemampuannya menjaga wilayah Laut di sebelah tenggara Australia.

"Selandia Baru memiliki dua kapal ini. Salah satunya yang mengejar kapal pencuri ikan. Australia tidak bisa melakukannya karena tidak memiliki kapal seperti ini," kata Sam.

Beberapa waktu lalu dalam sebuah wawancara dengan salah satu satu stasiun televisi swasta  Sam menyebut Australia menyayangkan sedikitnya patroli keamanan Australia di Perairan Tenggara Australia selama dua atau tiga tahun terakhir. 

“Australia sebenarnya meletakkan beberapa klaim yurisdiksi karena saat ini memiliki area yang  besar di permukaan bumi.  Saat ini Australia tidak cukup hanya  memiliki kemampuan siaga dan prima untuk menunjukkan bahwa negara ini sudah dengan baik menjaga wilayah tersebut.  Tetapi, kami (Australia) juga memiliki kewajiban untuk mengelola stok ikan dari daerah itu,” kata Bateman. (abc.net.au).   

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home