Loading...
INDONESIA
Penulis: Martahan Lumban Gaol 17:00 WIB | Kamis, 22 Mei 2014

Bertemu Gerindra, PGI Tak Pernah Menolak Prabowo

Ketua Dewan Pembinan Kristen Indonesia Raya, Hashim Djojohadikusumo (ketiga dari kanan), bertemu dengan Ketua Umum PGI, A.A. Yewangoe (tengah, kemeja abu), di kantor sementara PGI, Kamis (22/5). (Foto: Markus Saragih).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), A.A. Yewangoe menjelaskan dirinya bersama PGI tidak pernah menolak pencalonan diri Prabowo Subianto sebagai Presiden Republik Indonesia 2014 ataupun menentang Gerindra sebagai partai politik.

Hal tersebut diucapkan oleh Ketua Dewan Pembina organisasi sayap Partai Gerindra, Kristen Indonesia Raya (KIRA), Hashim Djojohadikusumo. "Beliau menjelaskan tidak pernah menolak Prabowo Subianto, sebagai calon presiden (capres), mereka pun tidak pernah menentang kehadiran Partai Gerindra sebagai partai politik. Itu adalah pemelintiran pernyataan oleh oknum-oknum tertentu saja," ucap Hashim kepada satuharapan.com, usai melakukan pertemuan tertutup dengan beberapa anggota PGI, di kantor sementara PGI, Kamis (22/5).

Hashim yang hadir bersama Glenny Kairupan dan Martin Hutabarat (Anggota Dewan Pembina KIRA), serta beberapa anggota KIRA lainnya, menyampaikan rasa puas dengan pertemuan nan telah berlangsung. Selanjutnya, mereka akan melanjutkan pembicaraan, terkait usul-usul yang telah diberikan oleh Yewangoe dan PGI.

"Ya, kami sangat puas dengan penjelasan pak Yewangoe dan kawan-kawan PGI tadi, kami akan lanjutkan dengan beberapa pembicaraan lainnya, salah satunya sehubungan dengan manifesto Partai Gerindra. Kami harus menyempurnakan itu, karena itu sudah enam tahun lalu. Kami perbaiki dan menunggu masukan dari pak Yewangoe serta PGI," Hashim menambahkan.

Menurutnya hal paling penting ialah Gerindra merupakan partai yang mendukung Pancasila.

"Meskipun berkoalisi dengan partai muslim, tapi partai muslim nan mendukung Pancasila, selain itu kami juga berkoalisi dengan Partai Golkar. Jadi saya rasa tidak ada masalah," kata adik Prabowo Subianto itu.

PGI Hanya Anggap Bahaya

Senada dengan Hashim Djojohadikusumo, Kepala Biro Penelitian dan Komunikasi PGI, Hendry Lokra menjelaskan bahwa posisi PGI berada dalam posisi yang tidak mendukung atau menolak capres tertentu. PGI beranggapan bahwa manifesto Partai Gerindra membahayakan.

"Dalam percakapan tadi, Ketua Umum PGI telah menjelaskan posisi PGI, PGI tidak dalam posisi mendukung atau menolak capres tertentu. PGI hanya menanggapi manifesto Gerindra, khususnya poin mengenai pemurnian agama, bagi PGI itu berbahaya," tutur Hendry.

Menurut Hendry, negara tidak boleh berteologi, karena hal tersebut merupakan tugas atau fungsi dari agama.

"Berteologi adalah tugas agama. Misalnya pada Saksi Yehova, PGI boleh mengatakan itu sesat. Tapi negara tidak boleh berkata demikian," Hendry menambahkan.

Ia pun menjelaskan bahwa negara boleh menegur aliran agama tertentu, apabila kelompok tersebut melanggar undang-undang yang ditetapkan oleh agama.

"Namun, bila Saksi Yehova tidak melaksanakan salah satu praktek masyarakat berdasarkan undang-undang, seperti menghormat bendera atau urusan nan berkaitan dengan hokum, pertahanan, dan keamanan, itu negara wajib mengambil tindakan pada mereka, karena mereka warga negara Indonesia,"’ ucap Kepala Biro Penelitian dan Komunikasi PGI itu.

Hendry menginformasikan, Gerindra akan melakukan revisi pada manifesto tersebut, agar menjadi program yang baik untuk dibawa Prabowo, bila menjadi Presiden Republik Indonesia 2014.

"Gerindra akan merevisi manifesto itu, khususnya pada poin pemurnian agama. Karena misalnya Prabowo terpilih sebagai presiden, itu akan jadi platform perjuangan mereka," ucapnya.

Hashim bersama rekan-rekan KIRA dan PGI menyampaikan rasa senangnya, usai pertemuan tersebut, tukar pikiran dan silahturahmi yang dilakukan kedua belah pihak berlangsung dengan baik.

"Mereka senang karena mendapat masukan dari PGI terkait manifesto Partai Gerindra, khususnya poin agama, yang sebelumnya sempat menimbulkan pertanyaan, karena judul berita di salah satu media online, terkait perkataan Yewangoe di GKJ Nehemia, diperlintir," tutup Hendry.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home